Semangat Hidupkan Sunah, Segera Menggelar Kompetisi Lokal
Olahraga memanah kian digemari di Bumi Wiralodra. Selain diajarkan dikegiatan ekstrakurikuler sekolah, olahraga yang dinilai sebagai sunah ini diminati masyarakat. Lagi naik daun, sejumlah komunitas memanah menjamur bak cendawan di musim penghujan.
KHOLIL IBRAHIM, Haurgeulis
DI Wilayah eks Kawedanan Haurgeulis misalnya. Terdapat sedikitnya 6 komunitas atau klub memanah yang tersebar di 5 kecamatan.
Itu belum termasuk komunitas pelajar dan santri di sekolah maupun pondok pesantren. Merekapun rutin mengelar latihan bersama. Seperti Minggu kemarin (10/10), puluhan pemanah berkumpul mengikuti latihan bersama (latber) sekaligus silaturahmi yang diadakan Giwangkara Archery Club (GAC) Haurgeulis.
“Latber ini rutin diadakan setiap bulan sekali. Tempatnya berpindah-pindah. Kalau masing-masing klub sih biasanya latihannnya seminggu dua kali. Ahad dan Jumat,” kata Dr H Lutfi A Harras MA, kemarin.
Lutfi yang juga Ketua Gaharu Archery Club ini menuturkan, olahraga yang dapat melatih daya fokus tersebut mulai naik daun sejak dua tahun lalu.
Namun karena pandemi Covid-19, perkembangannya sempat tersendat. Kini saat pandemi mulai melandai, olahraga memanah kembali menggeliat.
Bahkan banyak sekolah yang menjadikan olahraga ini sebagai ekstrakurikuler wajib. “Klub panahan terus bertambah jumlahnya. Sudah puluhan mungkin,” sebutnya.
Selain latber, sejumlah komunitas juga kerap mengikuti event atau kompetisi memanah di luar daerah.
Merekapun berencana untuk menggelar kompetisi secara lokal. “Saat ini kami fokus pada pengembangan olahraga sunah ini dulu. Insya Allah kedepan kita adakan kompetisi,” ujarnya.
Lutfi yang juga ketua MUI Kecamatan Haurgeulis ini menambahkan, menghidupkan olahraga panahan, sama halnya menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW.
“Bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh, bahkan pembentukan karakter,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: