Santri Harus Kuasai Teknologi Informasi

PEMBERIAN MATERI: Kemah Alquran dan Matasba santri Pesantren Namu Kecamatan Cikedung diisi dengan pemberian materi oleh sejumlah nara sumber dari Kantor Kemenag Kabupaten Indramayu, Rabu (13/7).--
Radarindramayu.id, CIKEDUNG-Santri bukan hanya harus menguasai ilmu agama dan ilmu umum. Tetapi pula bisa menguasai teknologi informasi.
Karena santri dituntut untuk mampu merespons perkembangan zaman yang saat ini sudah dipenuhi dengan kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementrian Agama (PD Pontren Kemenag) Kabupaten Indramayu H Slamet Edi saat memberikan materi kepada santri Pesantren Nahdlotul Mubtadiin (Namu) Al-Islamy pada acara Kemah Alquran dan Masa Ta'aruf Santri Baru (Matasba) di Situ Bolang, Kecamatan Ciked0ung, Rabu (13/7).
Menurut Slamet Edi, para santri juga harus mampu membaca tanda-tanda perubahan zaman. Agar kelak setelah keluar dari pesantren dapat beradaptasi sekaligus menjawab tantangan perubahan yang terjadi di masyarakat.
BACA JUGA:Timnas Indonesia tak otomatis lawan Jepang dan Korea Selatan jika pindah ke EAFF
“Kalian harus bangga menjadi santri. Karena kalian digodok menjadi generasi yang unggul dan Islami. Kalian juga harus rela keluar dari zona nyaman, yang biasa hidup di rumah serba enak, serba nyaman dan serba ada, kini kalian harus ikhlas, sabar dan rela hidup di pesantren dengan penuh kemandirian.
Yakinlah kalian akan menjadi penerus para ulama dan kelak akan menjadi manusia-manusia yang mulia,” papar pria yang juga menjadi pengurus di PCNU Indramayu ini.
Selain menghadirkan Kasi PD Pontren, Kemah Alquran dan Matasba Pesantren Nahdlotul Mubtadiin Al-Islamy di Situ Bolang juga menghadirkan Kasubag TU Kantor Kementrian Agama Indramayu, H Aan Fathul Anwar. Dia turut memberikan motivasi kepada para santri.
BACA JUGA:Digugat Cerai, Dewi Perssik Sebut Kata-kata Penipu dan Pembohong
Aan Fathul Anwar menyatakan, kegiatan Kemah Alquran merupakan program yang sangat baik. Sebab para santri diajak untuk menggali, serta membiasakan diri membaca Alquran dimanapun. Tidak hanya di lingkungan pesantren tetapi juga di alam terbuka.
“Dengan membiasakan diri membaca Alquran maka kita diajarkan untuk senantiasa berkomunikasi dengan Allah dan pada ahirnya kita akan mencintai Alquran.
Ketahuilah adik-adikku sekalian bahwa dengan mencintai Alquran maka kita mencintai Allah dan semoga kita semua akan dicintai oleh Allah SWT,” tuturnya.
Sementara, Pengasuh Pesantren Namu KH Amani Lutghfi menjelaskan, Kemah Alquran Matasba selain untuk penggalian potensi para santri tentang penguasaan dalam membaca Alquran juga untuk mengenalkan kehidupan pesantren kepada santri baru.
Rangkain acara setelah Kemah dan Matasba ini, para santri akan diberikan latihan bela negara yang diisi oleh anggota TNI. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: