Raden Walangsungsang Keluar dari Pajajaran, Ini Penyebabnya

Raden Walangsungsang Keluar dari Pajajaran, Ini Penyebabnya

Ilustrasi Raden Walangsungsang. -Ist-

Radarindramayu.id - Raden Walangsungsang keluar dari Kerajaan Pajajaran, semasa Prabu Siliwangi masih bertakhta di Galuh. Bukan di Pakuan, atau Bogor.

Raden Walangsungsang yang keluar dari Istana Kerajaan Pajajaran, sejatinya adalah putera mahkota penerus Prabu Siliwangi.

Namun, bukannya menjadi raja penerus Kerajaan Pajajaran, Raden Walangsungsang justru keluar  dari istana di Galuh dan menuju ke pesisir utara yakni Cirebon.

Padahal, seharusnya Raden Walangsungsang menjadi penerus Kerajaan Pajajaran, karena anak tertua dari Prabu Siliwangi.

BACA JUGA:Ditemukan Seorang Nenek Tewas Dibunuh, Diduga Pelakunya Cucunya Sendiri

Dikisahkan bahwa pernikahan Prabu Siliwangi dengan istri pertama yakni Nyi Rambut Kasih tidak memiliki keturunan.

Kemudian pernikahan kedua dengan Nyi Subang Larang, memiliki anak pertama Raden Walangsungsang. Kakak dari Nyi Mas Rara Santang.

Ketika itu, Prabu Siliwangi masih bertakhta di Galuh. Belum menyatukan Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran.

Pustakawan Keraton Kanoman, Farihin mengatakan, Raden Walangsungsang keluar dari Kerajaan Pajajaran terjadi sat masih berada di Galuh.

BACA JUGA:Kabar Buruk, Dokter Cantik Ini Ungkap Hasil Pemeriksaan Cendera Yeremia Rambitan

"Jadi Raden Walangsungsang keluar dari Kerajaan Pajajaran waktu masih di Galuh. Prabu Siliwangi belum dinobatkan di Pakuan Pajajaran," katanya

Sumber sejarah lain menyebutkan bahwa Raden Walangsungsang keluar dari kerajaan, karena ingin memperdalam ilmu Agama Islam.

Bersama adiknya, kemudian melakukan pengembaraan untuk mencari guru dan memperdalam ajaran Agama Islam.

Dia bersama Rara Santang, kemudian pergi dan pada akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Cirebon.

BACA JUGA:Airlangga: IKN Harus Jadi untuk Upacara Kemerdekaan 2024

Pangeran Walangsungsang beradasarkan sejumlah sumber menikah dengan dua wanita dan memiliki 10 orang anak, yakni 8 wanita dan 2 pria.

Pernikahan selanjutnya adalah dengan Nyimas Rara Jati yang melahirkan 7 keturunan dan seluruhnya wanita.

Kemudian Pangeran Cakrabuana menikah dengan Nyimas Kencana Larang, yang memiliki anak 3 yakni Dalem Pakungwati, Arya Mengger dan Pangeran Pajarakan.

Dalem Pakungwati kemudian dijadikan nama dari Keraton Kasultanan Cirebon yang hingga kini bangunannya masih ada di dalam Kompleks Keraton Kasepuhan. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: