Netralitas Dipertanyakan! PSSI Kirim Surat ke FIFA Soal Wasit Kuwait
FIFA Resmi Tunjuk Wasit Kuwait Dalam Laga Indonesia Melawan Arab Saudi Mendatang -instagram.com-Radar Indramayu
BACA JUGA:Kapten Timnas Indonesia Bersinar di Serie A, Jay Idzes Antar Sassuolo Menang Perdana!
PSSI menilai ada potensi masalah serius jika pertandingan yang melibatkan Indonesia melawan Arab Saudi dipimpin oleh wasit dari Kuwait.
Pasalnya, secara geografis dan politis, Kuwait berada dalam kawasan yang sama dengan Arab Saudi, yakni Timur Tengah, sehingga bisa menimbulkan kesan bahwa keputusan-keputusan krusial dalam pertandingan berpotensi tidak sepenuhnya netral.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjadi sosok yang paling vokal dalam menyuarakan penolakan.
Dalam konferensi pers yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Erick menyebut bahwa pihaknya telah secara resmi mengirim surat keberatan kepada FIFA dan AFC.
BACA JUGA:Arab Saudi Gaet 'Otak' Set Piece Arsenal, Timnas Indonesia Harus Waspada
Surat itu berisi permintaan agar FIFA dan AFC mempertimbangkan kembali penunjukan Al Jamali, dan menyarankan alternatif lain dengan menunjuk wasit dari negara yang lebih netral.
Menurut Erick, opsi ideal bisa berasal dari kawasan Asia Timur seperti Jepang, China, atau Australia, bahkan Eropa sekalipun, agar tidak ada kepentingan regional yang memengaruhi jalannya pertandingan.
"Wasit dari regional yang sama bisa menimbulkan persepsi ketidakadilan," ujar Erick.
Pernyataan ini menegaskan bahwa PSSI tidak sekadar memikirkan kepentingan sempit, tetapi juga ingin menjaga citra bahwa semua laga internasional harus berlangsung dengan prinsip sportivitas yang jelas.
Keputusan FIFA menunjuk wasit dari kawasan yang sama dengan tim peserta memang kerap memicu kontroversi.
Banyak pihak menilai hal itu berpotensi membuka celah bias, baik disadari maupun tidak, terhadap salah satu tim.
Dalam kasus ini, Arab Saudi yang merupakan salah satu kekuatan terbesar di Asia, tentu memiliki kedekatan historis maupun politis dengan negara-negara di Timur Tengah, termasuk Kuwait.
Tidak mengherankan jika Indonesia langsung mengantisipasi potensi masalah sejak dini dengan melayangkan protes resmi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

