Bisa Atur Tenor Pendek Atau Panjang, Ini Bocoran Tabel Angsuran KUR BRI 100 Juta Edisi September 2025

RADARINDRAMAYU.ID - Bagi pelaku usaha kecil maupun menengah, pinjaman modal kerap menjadi penopang penting dalam menjaga keberlangsungan usaha.

Bank BRI melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus menawarkan kemudahan dengan cicilan ringan yang bisa disesuaikan dengan kemampuan debitur.

Tahun 2025 ini, BRI kembali menghadirkan skema pinjaman hingga Rp100 juta dengan tenor fleksibel dan bunga yang kompetitif, sehingga dapat membantu pelaku usaha mengembangkan bisnisnya tanpa harus terbebani biaya besar di awal.

Kelebihan utama dari KUR BRI 2025 adalah cicilan yang tergolong super ringan dengan pilihan tenor yang bisa diatur sesuai kebutuhan.

BACA JUGA:Hadapi Klub Puncak Klasemen, Ini 2 Pemain Borneo yang Wajib Diwaspadai Persib Bandung, Berpeluang Jebol Gawang

Artinya, debitur tidak hanya mendapatkan modal usaha, tetapi juga keleluasaan dalam mengelola pembayaran angsuran. Hal ini menjadi daya tarik bagi banyak pelaku UMKM yang ingin menjaga arus kas tetap stabil.

Dengan adanya tabel angsuran KUR BRI terbaru, calon peminjam bisa langsung memperkirakan berapa cicilan yang akan dibayarkan setiap bulannya.

Selain itu, KUR BRI juga dikenal sebagai salah satu produk pembiayaan yang tidak memberatkan persyaratan.

Cukup dengan kelengkapan dokumen dasar seperti KTP, KK, dan surat keterangan usaha, calon debitur sudah dapat mengajukan pinjaman.

BACA JUGA:Pasca Pelepasan Predator Alami Tikus, KTNA Minta Adanya UU Perlindungan Burung Hantu

Proses pencairannya pun relatif cepat, sehingga banyak pelaku usaha memilih BRI sebagai mitra finansial mereka.

Di sisi lain, bunga rendah yang ditetapkan pemerintah membuat pinjaman ini semakin terjangkau dibandingkan dengan kredit konvensional lain.

Tidak hanya memberikan modal kerja, skema KUR BRI juga mendukung usaha dalam jangka panjang.

Dengan tenor hingga 5 tahun, peminjam dapat mengatur pembayaran sesuai proyeksi bisnisnya. Hal ini penting agar pinjaman tidak menjadi beban, melainkan benar-benar menjadi modal yang mendukung pertumbuhan.

Sumber: