Dr Aqua Dwipayana Kembali Buat Kejutan Pada Arniati
MATARAM---Masih ingat kisah inspiratif seorang Arniati (18 tahun). Mahasiswi semester IV Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat yang berasal dari keluarga sederhana di pelosok Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat sana. Dia tak pernah membayangkan mendapatkan keberkahan dari sosok-sosok peduli sosial yakni Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana serta putra bungsunya, Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana.
Bapak dan ibu Arniati, pasangan suami istri Juwaedin (45 tahun) dan Yanti (41 tahun), warga Dusun Nggaro Nangga, Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa tenggara Barat tidak dapat menyembunyikan rasa syukur dan kegembiraannya. Itu setelah Juwaedin yang sehari-hari bekerja sebagai petani penggarap mendapatkan kacamata sehingga kedua matanya yang semula kabur melihat dekat, kini menjadi terang.
Kacamata baru yang diperoleh Juwaedin pada Selasa siang, 8 Juni 2021 lalu berawal dari inisiatif Staf Bidang Komunikasi Sosial Poitik dan Masyarakat (Komsospolmas) Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 Savero Karamiveta Dwipayana saat Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk Rumah Bincang Inspirasi \"Memetik Inspirasi dari Sang Pakar Komunikasi\" melalui aplikasi zoom, Sabtu, 5 Juni 2021 lalu.
Ketika Ero, panggilan akrab Savero Karamiveta Dwipayana menyampaikan materi, di awal pemaparannya dia minta kepada seluruh yang hadir untuk menuliskan keinginan mereka. Para peserta yang jumlahnya lebih dari 150 orang dan sebagian besar mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, antusias melaksanakan permintaan mahasiswa semester terakhir Jurusan dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi itu.
Sementara pembicara lainnya yang merupakan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menyimak seluruh yang disampaikan Ero sambil membaca semua pesan yang ditulis para peserta. Penulis buku super best seller \"The Powef of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi\" itu kaget dan tertegun ketika baca pesan dari Arniati.
Perempuan asal Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat itu menulis sejak sekitar tiga tahun lalu telah berusaha mengumpulkan uang untuk membelikan kacamata buat Bapaknya Juwaedin yang matanya rabun. Meski Bapaknya yang tinggal bersama Ibunya Yanti di desa kelahirannya, tidak pernah minta dibelikan kacamata kepada putrinya itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

