IDTC Mundu Strategi Pertamina Drilling Dukung Swasembada Energi Nasional
WUJUDKAN: Pertamina Drilling beberapa fasilitas pelatihan yang ada di IDTC Mundu. --radarindramayu.id
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID — Tak banyak yang tahu ternyata Kabupaten Indramayu menjadi lokasi dari PT Pertamina (Persero) khususnya dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) andal dibidang pengeboran, melalui PT Pertamina Drilling Services Indonesia atau lebih dikenal dengan Pertamina Drilling menempatkan unit bisnisnya yaitu Indonesia Drilling Training Center (IDTC) Mundu sebagai tempat pelatihan dan peningkatan kompetensi SDM di bidang pengeboran.
Berlokasi di Desa Kaplongan, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, IDTC Mundu memiliki fasilitas pelatihan drilling terlengkap di Indonesia berstandar internasional, di sini PT Pertamina menempa kemampuan para ahli pengeboran minyak bumi dan gas (migas).
Sehingga dari Kabupaten Indramayu yang merupakan lumbung pangan nasional inilah Pertamina Drilling banyak melahirkan SDM yang unggul dalam mengeksplorasi minyak bumi dan gas (migas) sebagai upaya mendukung target swasembada energi pemerintah 1 juta barel per hari (bph).
Direktur Utama Pertamina Drilling Avep Disasmita menyatakan bahwa IDTC Mundu merupakan pusat vokasi migas yang dimiliki Pertamina Drilling, serta menjadi pusat keunggulan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidang pengeboran di Indonesia, dan pusat pembelajaran serta praktik pengeboran terbaik bertaraf internasional di Indonesia.
BACA JUGA:Agus Darmawan Siap Baktikan dan Wakafkan Diri untuk Desa Jatibarang Bersama
“Para tenaga ahli pengeboran Pertamina Drilling ditempa di IDTC Mundu Indramayu, pusat pelatihan berstandar internasional dengan sertifikasi BNSP, IWCF, dan IADC, yang sudah diakui di level nasional maupun internasional,” ujarnya, Senin (13/10/2025).
IDTC Mundu menjadi satu-satunya fasilitas milik Pertamina yang bertugas untuk mengembangkan tenaga-tenaga ahli, yang berkompetensi di bidang pengeboran minyak bumi dan gas (migas). Sejak berdiri tahun 2018-2024, ITDC Mundu telah melatih lebih dari 7.467 tenaga kerja migas baik dari Pertamina Group maupun perusahaan migas nasional dan internasional.
Jumlahnya bisa terus bertambah setiap tahunnya seiring kebutuhan tenaga kerja kompeten di industri migas, apalagi pemerintah saat ini sedang menargetkan 1 juta barel per hari produksi minyak nasional.
Avep menjelaskan saat ini Pertamina Drilling memiliki 58 rig terdiri dari 53 land rig (Onshore), 2 offshore rig, dan 3 jack up rig, dan lebih dari 110 associated drilling yang berfungsi mendukung kelancaran operasi pengeboran. Setiap Rig-nya terdapat 50–70 orang terlibat tergantung jenis dan kapasitas Rig itu sendiri, didalamnya terdiri dari driller, rig crew, teknisi mekanik & elektrik, engineer, termasuk didalamnya terdapat tenaga pendukung keselamatan dan logistik.
BACA JUGA:No Problem! Skutik Classy Yamaha Sukses Tembus Setiap Tanjakan Menuju Gunung Bromo Demi Sunrise Estetik
Saat ini, Pertamina Drilling tercatat sedang mengoperasikan total 52 rig yang terdiri atas 49 unit onshore rig, 2 unit offshore workover rig, dan 1 unit jack up rig. Selain itu, Pertamina Drilling juga memiliki lebih dari 110 aset associated drilling yang berfungsi mendukung kelancaran operasi pengeboran. Seluruh armada tersebut tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua
“Aktivitas ini tidak lain untuk mendukung peningkatan lifting produksi migas nasional, sejalan dengan target pemerintah mencapai 1 juta barel minyak per hari,” papar Avep
Guna mendukung capaian target produksi migas nasional, lanjut Avep. Pertamina Drilling melakukan berbagai langkah seperti mengoptimalkan utilisasi rig agar semakin banyak rig yang aktif beroperasi, meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasi, mendorong inovasi teknologi seperti PartaGuar yaitu fluida fracturing karya anak bangsa untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Untuk mencapai target tersebut, Pertamina Drilling melakukan beberapa langkah strategis antara lain meningkatkan kompetensi SDM melalui IDTC Mundu dan berbagai sertifikasi internasional, modernisasi peralatan dan teknologi rig agar efisien, ramah lingkungan, dan aman.
BACA JUGA:Indramayu Raih Juara Umum PORSENITAS XII 2025
Kolaborasi dengan stakeholder mulai dari SKK Migas, Pertamina Group, pemerintah daerah, hingga mitra internasional. Kemudian penerapan standar K3 dan HSSE yang ketat di setiap operasi, selanjutnya inovasi berkelanjutan untuk mendukung keberlanjutan operasi pengeboran migas nasional.
“Kami berkomitmen mendukung target produksi nasional migas dan berperan aktif dalam menjaga ketahanan energi melalui layanan pengeboran yang andal, efisien, dan berkelanjutan,” kata Avep. (oni)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

