KDM, Musyawarah itu Indah dan Membawa Berkah Menuju Jabar Istimewa

KDM, Musyawarah itu Indah dan Membawa Berkah Menuju Jabar Istimewa

Supendi Samian. --radarindramayu.id

(Musyawarah harus didahulukan, sebelum sebuah tindakan dijalankan).

"Silih asah, silih asih, silih asuh."

(Saling mengasah ilmu, saling menyayangi, dan saling membimbing).

"Ulah matak bendu batur, ulah ngarempak rasa."

(Jangan membuat orang lain marah, jangan melanggar perasaan orang lain)

"Pamimpin téh kudu nyurahan hate batur, lain maksa rasa pribadi."

(Pemimpin itu harus menyelami hati rakyat, bukan memaksakan kehendaknya sendiri)

Nilai-nilai tersebut menggambarkan bahwa kepemimpinan sejati tidak berjalan sendirian, tapi hadir sebagai representasi ruh kolektif rakyatnya.

Oleh karena itu, untuk membangun Jawa Barat yang istimewa, pemimpin harus mampu merajut sinergi antara keberanian dalam bertindak dan kearifan dalam bermusyawarah.

Melibatkan DPRD, ormas Islam dan non-Islam, ulama, budayawan, tokoh adat, serta masyarakat luas adalah bentuk ketaatan pada ajaran agama, pelestarian budaya leluhur, dan praktik demokrasi yang beradab.

Mari kita rawat tradisi musyawarah sebagai jantung kepemimpinan. Sebab seperti pesan leluhur Sunda:

"Nu ngajadi nagara téh lain nu loba kawasa, tapi nu bisa ngahiji jeung rasa rahayatna."

(Yang membangun negara bukan yang paling berkuasa, tapi yang bisa menyatu dengan perasaan rakyatnya.)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: