Balita Tenggelam di Sungai Kali Jajar Indramayu Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Dua Hari Pencarian

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Upaya pencarian yang dilakukan selama dua hari akhirnya membuahkan hasil. Seorang balita yang sebelumnya dikabarkan tenggelam di aliran Sungai Kali Jajar, Desa/Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Korban diketahui bernama Muhamad Balya, bocah laki-laki berusia 3 tahun. Ia dilaporkan terjatuh ke sungai saat bermain bersama teman-temannya di tepi sungai yang tak jauh dari rumahnya pada Selasa (22/7/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

Begitu laporan masuk, warga setempat bersama Tim SAR Gabungan langsung bergerak melakukan pencarian. Namun hingga malam hari, keberadaan korban belum berhasil ditemukan.

Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kapolsek Kedokan Bunder, Ipda Eryana, menyampaikan bahwa jasad korban akhirnya ditemukan keesokan harinya, Rabu (23/7/2025), sekitar pukul 07.00 WIB.

BACA JUGA:Lecce dan Udinese Mundur Alon-alon, Venezia FC Patok Harga Mahal Buat Jay Idzes, Genoa Maju Jadi Pengganti

"Korban ditemukan di saluran irigasi Blok Klampean, Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu," ujar Ipda Eryana.

Lokasi ditemukannya jasad korban berjarak sekitar 3 kilometer dari titik awal korban dilaporkan tenggelam. Penemuan ini bermula dari seorang warga yang hendak berangkat ke sawah dan melihat sesosok tubuh anak kecil dalam posisi tertelungkup di saluran air.

Terkejut dengan temuan tersebut, warga itu segera melaporkannya kepada pihak berwenang. Petugas bersama keluarga korban langsung menuju lokasi untuk memastikan identitas jenazah.

“Setelah dilakukan pengecekan, dipastikan bahwa jasad yang ditemukan merupakan Muhamad Balya, balita yang selama ini dalam pencarian,” kata Eryana.

BACA JUGA:Ini Skema Modal UMKM Ringan dari KUR BRI 2025 20 Juta, Cicilan Mulai 400 Ribu untuk Angsuran Sampai 5 Tahun

Sebagai bentuk kewaspadaan, Eryana mengingatkan para orang tua agar lebih berhati-hati dan selalu mengawasi anak-anak mereka, khususnya saat bermain di sekitar sungai atau tempat yang rawan bahaya.

Sumber: