Hero Dorong BPNT Dikelola Bulog

Senin 06-01-2020,08:53 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

INDRAMAYU-Program bantuan pangan non tunai (BPNT) yang saat ini ada di Kementerian Sosial sebaiknya dikelola oleh Bulog. Hal tersebut dikatakan anggota Komisi VI DPR RI, Dr Ir HE Herman Khaeron MSi, saat melakukan kunjungan ke Bulog Indramayu, Sabtu (4/1). “Kami di DPR mengusulkan agar BPNT dikembalikan kepada Bulog. Ini merespon keinginan Presiden Jokowi untuk mencari solusi masa depan Bulog,” kata politisi yang akrab disapa Hero ini. Dengan cara ini, kata Hero, Bulog bisa mengeluarkan stok beras di gudangnya dan menjalankan semua fungsinya, termasuk menyerap gabah petani. Karena pasca berakhirnya program raskin, Bulog mengalami kesulitan untuk mengeluarkan stok yang ada di gudang. “Kalau mau menyelamatkan Bulog, BPNT dikembalikan ke Bulog. Silakan regulatornya tetap ada di Kementerian Sosial, baik untuk penetapan KPM (keluarga penerima manfaat), jenis pangannya, kawasannya, dan sebagainya. Tapi eksekutornya diserahkan ke Bulog,” tegas politisi Partai Demokrat ini. Hero mengatakan, jika pengelolaan BPNT di tangan Bulog, maka Bulog memliki kepastian untuk penyaluran beras yang diserapnya. Hal itu seperti yang berlaku saat program raskin atau rastra, dimana Bulog memiliki kepastian untuk masuk dan keluarnya beras. Namun setelah BPNT dikelola Kementerian Sosial, lanjut Hero, Bulog kesulitan mengeluarkan stok beras di gudangnya. Akibatnya, beras menumpuk karena ketiadaan program. Kondisi tersebut akan berdampak negatif karena beras yang disimpan lama di dalam gudang akan membuat kualitasnya jadi menurun. Hero menambahkan, kondisi tersebut juga akan membuat Bulog kesulitan untuk melaksanakan fungsinya. Dia menyatakan, Bulog tidak akan bisa melaksanakan penugasannya sebagai buffer stock nasional, maupun sebagai stabilisator harga dan mendistribusikan pangan ke seluruh Indonesia. Dikatakan Hero, usulan pengelolaan BPNT oleh Bulog tersebut secara normatif sudah disampaikan kepada BUMN. Namun, dia mengaku belum ada rapat khusus untuk menangani BUMN di bidang pangan. Sementara Kepala Bulog Sub Divre Indramayu Safarudin, mengatakan, saat ini Bulog ditugaskan selama tiga bulan kedepan untuk menyalurkan beras program BPNT. “Rencananya Januari ini sampai Maret (Bulog) menyalurkan beras medium,” kata Safaruddin. Kendati demikian, lanjut Safaruddin, pengeluaran beras dalam program BPNT dan Rastra jauh berbeda. Dalam rastra, beras yang disalurkan sebulannya bisa mencapai 2.500 ton. Sedangkan dalam program BPNT, beras yang dikeluarkan rata-rata sebulannya hanya mencapai 450 ton. Safaruddin mengungkapkan, penyaluran beras Bulog untuk program BPNT pada Januari-Maret sangat dibutuhkan. Hal itu untuk mengurangi stok beras yang tersimpan di gudang Bulog sehingga Bulog bisa menghadapi masa panen yang diperkirakan mulai terjadi pada April. Safaruddin menjelaskan, stok beras yang dimiliki Bulog Indramayu per Jumat (27/12) mencapai 55.130 ton. Cadangan beras sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan Indramayu dua tahun ke depan. Stok tersebut tersimpan di delapan gudang Bulog yang ada di Kabupaten Indramayu. Stok yang dimiliki Bulog Indramayu itu merupakan salah satu stok terbanyak di Jabar. “Stok yang ada saat ini bisa memenuhi kebutuhan di Kabupaten Indramayu hingga dua tahun kedepan,” tegas Safaruddin. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait