RADARINDRAMAYU.ID - Agung Budiman (23), pemuda asal Desa Tamansari Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu, memiliki semangat anti-mainstream dalam berdakwah.
Pria yang dikenal luas sebagai "Dalang Pelo" memiliki ketertarikan menjadi da'i sejak duduk di kursi kelas 4 sekolah dasar (SD).
Saat itu, ia mulai berceramah dalam peringatan hari besar Islam (PHBI) di lingkungannya.
Meskipun hanya diberi waktu sekitar 8 menit, namun hal itu ia manfaatkan untuk pengembangan diri, khususnya dalam kemampuan berbicara di depan publik.
"Saya mulai belajaran ceramah dari kelas 4 SD. Kebetulan karena ada Musala di depan rumah saya, di Musala itu sering mengadakan kegiatan dan saya sering tampil (berceramah)," ujarnya kepada radarindramayu.id, Rabu 5 November 2025.
Karena didukung oleh lingkungan tempat tinggalnya, Agung semakin tekun belajar ceramah.
Selain itu, ia juga memiliki ketertarikan dalam dunia seni budaya, khususnya wayang kulit.
Sejak kecil, ia sering diajak orang tuanya menonton pementasan wayang kulit. Hal itulah yang membuat Agung berangan-angan menjadi dalang, dan berdakwah dengan media wayang kulit.
Selanjutnya, memasuki kelas 10 MA (Madrasah Aliyah), ia mulai "nyemplung" dalam kesenian wayang kulit dan berguru kepada Sukardi, seorang dalang yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Di situ ia belajar tentang arti hidup dalam dunia pewayangan, kemudian dikaitkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan analogi para ksatria (wayang) yang ia milikinya.
BACA JUGA:Musim Penghujan Datang, BPBD Adakan Apel Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Alam
Tidak hanya dalang Sukardi yang ia ambil ilmunya, tetapi juga dalang H Rusdi dari grup wayang kulit Langen Budaya, dan KH Ibrohim Nawawi —seorang ulama yang berdakwah menggunakan media wayang juga.
Ketekunan belajar wayang untuk berdakwah mengantarkannya meraih sejumlah prestasi, antara lain: Juara 1 Da'i Nasional 2021, Juara 3 Da'i Nasional 2022, Juara 1 Da'i Se-Jawa barat 2022, dan masih banyak lagi prestasi lainnya.
Prestasi-prestasi tersebut juga mengantarkan dirinya mengikuti pengukuhan Da’i Standardisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI Pusat) Tahun 2025.