RADARINDRAMAYU.ID – Agung Budiman, pria asal Desa Tamansari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, yang dikenal dengan nama panggung "Dalang Pelo," resmi dikukuhkan sebagai Da’i Standardisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI Pusat) Tahun 2025.
Pengukuhan dalam tajuk "Wisuda Akbar Standardisasi Dai 2025 dan Halaqah Dakwah," yang diselenggarakan oleh Komisi Dakwah Dewan Pimpinan MUI, Ahad 2 November 2025, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Hal tersebut menjadi momentum penting dalam perjalanan dakwahnya, yang memadukan ajaran Islam dengan seni budaya tradisional wayang kulit.
Agung dikukuhkan setelah melalui proses seleksi ketat yang diikuti oleh 500 peserta dari seluruh Indonesia, di gedung Bank Indonesia, Bandung, pada 25 Agustus 2025 lalu.
BACA JUGA:Pelaku Penyerangan Karyawan Minimarket di Terisi Akhirnya Ditangkap Polisi
Dari jumlah tersebut, disaring menjadi 100 da’i, dan hanya 6 da'i dari Jawa Barat yang berhasil lolos serta memenuhi standar MUI Pusat, salah satunya adalah Agung Budiman dari Indramayu.
Usai dikukuhkan, Agung menyampaikan rasa syukur sekaligus komitmennya untuk terus menebarkan dakwah yang damai, moderat, dan selaras dengan nilai-nilai syariat.
“Dakwah tidak harus di mimbar. Melalui wayang, saya ingin menyampaikan nilai Islam dengan cara yang menggembirakan, menyentuh hati, dan membumi. Dakwah itu seni menyentuh hati,” ujarnya kepada radarindramayu.id, Rabu 5 November 2025.
BACA JUGA:Sedekah Subuh untuk Lansia, Gerakan Pemuda Pangkalan Tanpa Pamrih
Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Prof KH Ma’ruf Amin, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran da’i sebagai al-muslihun atau pembawa perbaikan, dalam kehidupan beragama dan sosial.
Ia menilai, proses standardisasi da’i merupakan langkah penting agar dakwah memiliki batasan dan arah yang jelas.
“Saya ucapkan selamat kepada para da’i yang kini telah memenuhi standar. Dulu kita punya misi sertifikasi, dan kini terwujud agar para da’i memiliki dhawabit atau pedoman dalam berdakwah,” ungkapnya.
Perjalanan dakwah Agung Budiman bermula dari kecintaannya terhadap seni pedalangan.
BACA JUGA:Inspirasi dan Semangat Juang UMKM Lokal Berkumpul di Grand Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
Melalui tokoh-tokoh wayang ciptaannya, ia menyampaikan pesan-pesan moral, nilai keislaman, serta semangat kebangsaan dengan cara yang ringan, dan mudah diterima lintas generasi.