Atep Rizal Ingin Timnas Indonesia Jadi Raja Asia Tenggara Dulu, Baru Layak Bicara Piala Global!

Minggu 02-11-2025,10:11 WIB
Reporter : Hafshah Sheehan Auliya
Editor : Hafshah Sheehan Auliya

Kualitas skuat Garuda saat ini pun dinilai cukup baik. Timnas Indonesia sudah berhasil lolos ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, pencapaian yang dinilai Atep sebagai bukti kemajuan dalam permainan dan mental bertanding. 

Namun, ia tetap menekankan agar kemenangan level regional diprioritaskan, sebab mental juara dan budaya sepak bola pemenang tidak dapat dibangun secara instan tanpa pengalaman mengangkat piala, apalagi di kawasan yang secara rivalitas begitu ketat seperti Asia Tenggara.

Atep juga mengingatkan agar kritik kepada pemain dilakukan secara membangun, tidak mengarah pada aksi perundungan (bullying). 

Setiap pemain tentu berusaha memberikan penampilan terbaik, namun keputusan dan performa juga sangat tergantung pada strategi dan instruksi pelatih. 

BACA JUGA:Persib Bandung vs Bali United, Head to Head Panas dan Prediksi Skor Bikin Penasaran di Super League 2025

Jika Timnas mampu meraih trofi AFF, budaya menghargai dan mendukung pemain bakal meningkat, memberikan mereka ruang untuk berkembang serta melatih mental juara sebagai pondasi berkompetisi di tingkat lebih tinggi.

Sikap realistis ini turut diamini sejumlah pengamat sepak bola nasional. 

Mereka menilai, terlalu terburu-buru membidik Piala Dunia berpotensi menimbulkan ekspektasi yang tidak realistis, sementara peluang terbesar membangun tradisi juara justru berada di level Asia Tenggara. 

Timnas Indonesia punya banyak talenta muda, seperti Rizky Ridho, Thom Haye, dan pemain naturalisasi yang menunjukkan prospek cerah.

BACA JUGA:Jay Idzes Dipuji dan Diandalkan Sassuolo, Fans Timnas Indonesia Makin Tak Sabar Lihat Aksinya

Namun, mereka butuh pengalaman mengangkat piala demi mengobati luka kegagalan sebelumnya, baik di babak final AFF maupun kualifikasi Piala Dunia.

Perjalanan panjang Timnas Indonesia sejak Piala AFF pertama kali digelar tahun 1996 hingga kini memang penuh liku. 

Prestasi terbaik hanya posisi runner-up sebanyak enam kali: tahun 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2021. 

Bahkan pada edisi terbaru, Timnas gagal lolos dari babak grup. Hal ini menjadi catatan bahwa konsistensi dan keberhasilan di turnamen regional harus menjadi target utama sebelum berpikir terlalu jauh ke level global.

BACA JUGA:Atep Ingin Timnas Indonesia Juara Piala AFF Dulu Sebelum Bicara Piala Dunia

Atep Rizal mengingatkan, kemenangan di level kawasan akan menjadi modal yang tidak ternilai untuk membangun kepercayaan, pengalaman, dan budaya juara dalam sepak bola nasional. 

Kategori :