RADARINDRAMAYU.ID - Ambisi menembus panggung Piala Dunia terus berkobar di benak pencinta sepak bola Indonesia, namun di balik euforia itu, suara kritis dari legenda Persib Atep Rizal mengingatkan pentingnya menapaki pijakan yang lebih realistis terlebih dahulu.
Ia menegaskan bahwa Timnas Indonesia wajib menargetkan gelar juara Piala AFF sebagai fondasi mental dan pengalaman sebelum berani berbicara banyak di arena lebih tinggi seperti Piala Asia dan Piala Dunia.
Kekalahan dan kegagalan masa lalu dari babak final yang berulang menjadi luka kolektif yang harus diobati lewat pencapaian nyata di level kawasan.
Bagi Atep dan banyak pengamat, juara regional bukan sekadar piala, melainkan modal budaya kompetitif dan kepercayaan diri untuk generasi pemain selanjutnya.
BACA JUGA:Erick Thohir Tegaskan PSSI Cari Pelatih Baru dengan Matang!
Seringkali mimpi besar terlontar dari para pelaku dan suporter sepak bola nasional, yaitu ingin melihat Garuda terbang di Piala Dunia dan menyaingi negara-negara raksasa dunia.
Namun, Atep Rizal, legenda Persib Bandung sekaligus eks kapten Timnas Indonesia, menawarkan perspektif yang menohok dan membumi.
Ia secara terbuka menyarankan agar Timnas Indonesia fokus menjuarai Piala AFF terlebih dahulu sebelum bermimpi menembus Piala Asia apalagi Piala Dunia.
Karena gelar regional menjadi modal utama membangun mentalitas juara dan tradisi kemenangan yang kokoh di tingkat nasional.
BACA JUGA:Rumor Konfederasi Asia Timur! AFC Tegur PSSI, Netizen Indonesia Bikin Ribut! Ada Apa?
Menurut Atep, sejarah panjang Timnas Indonesia yang enam kali mencapai final AFF namun gagal membawa pulang trofi menjadi pelajaran berharga.
“Sejak dahulu Indonesia belum pernah juara (Kejuaraan ASEAN), dan itu untuk mengobati kekecewaan. Setelah juara Piala AFF baru Piala Asia, seperti itu,” kata Atep dalam sebuah diskusi selepas kegiatan coaching clinic Media Cup 2025 di Jakarta.
Ia menegaskan, kemenangan di level Asia Tenggara sangat penting untuk menuntaskan dahaga juara.
Hal ini sekaligus membuktikan kualitas yang selama ini hanya diakui lewat seleksi dan perjuangan di babak penyisihan turnamen besar.
BACA JUGA:Jangan Rusak Mental Pemain, Erick Thohir Minta Dukungan Penuh Kepada Suporter!