RADARINDRAMAYU.ID – Para petani yang memiliki areal persawahan di Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, kini bisa bernafas lega. Pasalnya, keinginan mereka untuk memiliki embung atau penampungan air di desa setempat akhirnya terwujud.
“Pembangunan Embung Sumbermulya untuk menampung air hujan sudah terealisasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu. Hal ini akan membantu program ketahanan pangan dan air di wilayah kami,” ujar Carita, salah satu petani Desa Sumbermulya, kepada wartawan belum lama ini.
Menurut Carita, proyek pembangunan embung ini telah lama dinantikan oleh para petani di wilayah Haurgeulis dan sekitarnya.
BACA JUGA:Peringati HSN 2025, MWC NU Kedokanbunder Gelar Safari Ziarah ke Makam Muharrik NU di 7 Desa
Embung atau cekungan penampung air (retention basin) ini diharapkan mampu menjadi sumber pengairan bagi ribuan hektare sawah di daerah tersebut.
“Alhamdulillah, di era pemerintahan Bupati Lucky Hakim dan Wakil Bupati H Syaefudin, impian kami akhirnya bisa terealisasi,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkab Indramayu yang telah memperhatikan kebutuhan petani, demi meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan menjaga predikat Indramayu sebagai lumbung padi nasional.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Terbuka Kembali Latih Timnas Indonesia Bawa Semangat Baru Garuda, PSSI Sudah Siap?
Sementara itu, Pjs Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti, didampingi Kabid Sumber Daya Air, Rahmadi, menjelaskan bahwa proyek pembangunan embung tersebut memang difokuskan untuk mendukung pengairan areal persawahan di Desa Sumbermulya dan sekitarnya.
“Embung ini dibangun untuk menampung air hujan dan aliran permukaan (run off) dari wilayah sekitarnya, juga sebagai penampung sumber air lain seperti mata air, parit, dan sungai kecil,” terang Asep di ruang kerjanya, kemarin.
Pembangunan Embung Sumbermulya bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Indramayu tahun 2024, dengan luas area mencapai 4 hektare, yang diharapkan mampu mengairi sekitar 550 hektare lahan persawahan.
“Semoga embung ini dapat menahan peresapan air agar tidak cepat surut ke dalam tanah, serta menjadi sumber air berkelanjutan bagi para petani,” pungkas Asep.