RADARINDRAMAYU.ID - Timnas Indonesia U-17 yang dipimpin Nova Arianto memperlihatkan tekad kuat untuk bersaing di Piala Dunia U-17 2025 di Qatar melalui pemusatan latihan intensif yang telah berjalan sejak hari Rabu di Jakarta.
Dalam TC tersebut, Nova telah memanggil 27 pemain, dengan 23 di antaranya telah bergabung di Stadion Madya Jakarta.
Sedangkan empat pemain di diaspora masih dalam perjalanan menuju Indonesia dan menyesuaikan diri dengan agenda klubnya masing-masing.
Kloter terakhir yang akan bergabung mencakup Mike Rajasa sebagai kiper, yang baru bisa bergabung pada tanggal 2 November karena Utrecht masih mengatur kompetisi klubnya.
BACA JUGA:Setelah Bantai PSBS Biak, Persib Bandung Fokus Lawan Selangor FC Amankan Tiket Lolos di ACL 2
Sementara Nicholas Mjøsund baru akan bergabung pada tanggal 28 Oktober, meskipun penentuan final skuad membawa ke Qatar masih menunggu evaluasi dari para pelatih.
Sebelum menuju Qatar, Garuda Muda dijadwalkan menjalani pemusatan latihan lanjutan dan tiga laga ujicoba di Dubai dengan target menguji kombinasi formasi, kebugaran, dan mentalitas tim sebagai persiapan akhir menuju pertandingan grup yang menantang di Grup H bersama Brasil, Honduras, dan Zambia.
Kualifikasi dan persiapan menarik
Nova Arianto menegaskan bahwa program Dubai akan menjadi ajang evaluasi utama untuk menentukan 21 pemain yang akan dibawa ke Piala Dunia.
BACA JUGA:Garuda Muda ke Qatar! Nova Arianto Beri Pesan Menyentuh untuk Timnas U-17!
Ia menekankan pentingnya integrasi pemain yang baru bergabung dengan tim inti, termasuk kemampuan mereka beradaptasi dengan ritme kompetisi internasional yang ketat.
Uji coba di Dubai akan dimanfaatkan untuk menguji pola permainan, kedekatan antar lini, serta efektivitas kerja sama kiper dan lini belakang dalam menghadapi tekanan tim-tim besar.
Rencana pertandingan ujicoba melibatkan lawan Paraguay, Afrika Selatan, dan Panama, sebelum timnas melaju ke Qatar pada tanggal 1 November, dengan target lolos dari Grup H yang juga menampilkan nama-nama beken seperti Brasil, Honduras, dan Zambia.
Pelatih berharap bahwa evaluasi di Dubai bisa menghasilkan keputusan final yang menyeluruh, memastikan skuad final terdiri dari pemain-pemain yang tidak hanya berbakat, tetapi juga siap menyuguhkan performa konsisten di pentas dunia.