Nang Sadewo Soroti PJU Berdesain Motif Mega Mendung Terpasang di Jalanan Indramayu

Rabu 15-10-2025,14:07 WIB
Reporter : Anang Syahroni
Editor : Leni indarti hasyim

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID — Langkah Pemprov Jawa Barat yang mulai memasang penerangan jalan umum (PJU) di beberapa ruas jalan provinsi di Kabupaten Indramayu sejak beberapa hari lalu, rupanya mendapat sorotan dari tokoh budayawan di Kabupaten Indramayu bukan karena fungsi penerangan jalannya, namun karena ornamen yang melengkapi  tiang PJU yaitu motif batik mega mendung dan gunungan yang dianggap bukan kultur atau budaya dari Kabupaten Indramayu.

Hal itu disampaikan Penggiat Budaya sekaligus Ketua Yayasan Indramayu Historia Indonesia, Nang Sadewo pada Radar Indramayu, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya Penerangan Jalan Umum di Jalan Provinsi itu patut disyukuri secara fungsi sebagai penerangan Jalan namun secara ornament visual karena berada di wilayah kultural Indramayu yang semestinya Pemprov Jabar / Dishub Jabar juga bisa koordinasi dengan Pemkab / Dishub Indramayu terkait bagaimana desainnya.

“Ok sebagai masyarakat terimakasih sangat bersyukur adanya PJU yang sudah terpasang di jalan provinsi jelas sangat membantu masyarakat ketika beraktivitas malam hari, jalan di Indramayu bisa terang, namun sedikit masukan terkait ornamen desainnya itu (motif mega mendung dan gunungan,red) bukan kultur Indramayu,” kata Sadewo.

BACA JUGA:Ahmad Syaikhu Serahkan Jabatan Kepala Kantor ATR/BPN Indramayu ke Dwi Hary Januarto

Meskipun, sambung Sadewo Pemprov secara administratif memiliki jalan, namun karena simbol budaya tersebut bukan bagian dari administratif, apalagi Gubernur Jawa Barat KDM sebelumnya telah berbicara soal identitas budaya yang katanya.

Tjimanoek dan Gagak Winangsih itu simbol budaya Indramayu pada pidotanya saat sidang istimewa paripurna Hari Jadi Kabupaten Indramayuistimew, KDM juga menyampaikan Indramayu akan menjadi Pusat Budaya dengan ciri yang ada yaitu Gagak Winangsih dan Cimanuk sebagai simbol kekayaan alam yang terjaga istimewa.

“Tapi saat mega mendung  dan gunungan masuk ke wilayah kita lalu bagaimana identitas budaya Indramayu campur aduk dong, wilayah administratif Jabar tentu dipatuhi dengan adanya kabupaten / kota tapi yang namanya wilayah kultural juga harus dihormati jika memang mau memajukan identitas kebudayaan semuanya secara menyeluruh,” ujarnya.

Sadewo berharap untuk ke depan jika dilanjutkan bantuan Penerangan Jalan Umum (PJU) itu bisa dibahas terlebih dulu terkait desainnya supaya apa yang dikatakan KDM bahwa Indramayu itu bisa jadi pusat budaya dengan ciri budaya nya jelas dan terukur jangan terlihat disini Gunung, disana Cakra Gagak Winangsih dan secara batas wilayah kultural itu harus dihormati jika memang Pemprov Jabar mau menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman kebudayaan yang masuk di wilayah Jabar.

BACA JUGA:Update Tabel KUR BRI 2025 Bulan Oktober: Pinjaman Rp200 Juta, Cek Cicilan Terendah dan Syarat Terbaru

“Iya jika sudah terpasang biarlah mau gimana lagi karena kita juga euforianya kan baru seneng dibantu kita sih berharap kedepan jika ada pasangan PJU lagi, desainnya disesuaikan dengan kultur daerah masing-masing, ini harus menjadi catatan bersama ciri budaya itu juga jati diri masing-masing kota/ kabupaten, intinya teori literasi Klkebudayaan ya harus sesuai fakta di lapangan jangan jadi jargon semata,” tukasnya. (oni)

Kategori :