RADARINDRAMAYU.ID - Pembatalan sepihak yang dilakukan oleh Timnas Kuwait terhadap rencana laga uji coba kontra Timnas Indonesia pada September mendatang menimbulkan kekecewaan mendalam bagi publik sepak bola Tanah Air.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa keputusan tersebut merugikan banyak pihak, mulai dari federasi hingga para suporter yang sudah menantikan pertandingan ini.
Menurut Erick, PSSI sudah melakukan persiapan panjang untuk menggelar pertandingan ini persiapan mencakup koordinasi teknis, promosi, hingga penjualan tiket kepada masyarakat.
Tidak sedikit penggemar yang sudah membeli tiket dan merencanakan perjalanan ke stadion, sehingga pembatalan mendadak ini menimbulkan rasa kecewa sekaligus kerugian material.
BACA JUGA:Start Kurang Meyakinkan, Persib Jadi Incaran Semua Tim BRI Super League, Hattrick Juara Terancam!
Erick menyebut, tindakan Kuwait ini bukan sekadar persoalan teknis, melainkan juga menyangkut etika dalam hubungan antar federasi sepak bola.
Dalam keterangannya, Erick mengungkapkan bahwa PSSI akan segera melaporkan kasus ini kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ia berharap, laporan ini bisa memunculkan aturan yang lebih tegas sehingga kasus serupa tidak kembali terjadi.
Baginya, federasi yang sudah menyatakan komitmen untuk bertanding tidak bisa seenaknya membatalkan secara sepihak, apalagi ketika persiapan sudah berjalan hingga menyangkut publik.
Meski kecewa, Erick berusaha menenangkan publik dengan memastikan bahwa PSSI sedang bekerja keras mencari pengganti, ia mengaku sudah membuka komunikasi dengan sejumlah federasi negara lain yang dinilai sepadan untuk menjadi lawan Timnas Indonesia.
Harapannya, Garuda tetap mendapatkan laga uji coba berkualitas agar persiapan menuju kompetisi resmi tidak terganggu.
Erick juga mengajak masyarakat untuk bersabar ia memahami kekecewaan para suporter, tetapi menekankan bahwa situasi ini harus disikapi dengan kepala dingin.
“Yang terpenting, Timnas kita tetap bisa beruji coba dengan lawan yang kompetitif. Kami sudah bergerak cepat agar Garuda tetap berada di jalur persiapan yang benar,” ujarnya.
Di sisi lain, isu pembatalan ini kembali menyoroti pentingnya manajemen profesional dalam mengatur pertandingan internasional.