Pelatih Sittard tampak masih mempercayakan posisi penting ini kepada Hubner, yang tidak hanya memiliki kekuatan fisik mumpuni, namun juga kemampuan membaca permainan yang terus berkembang.
Sementara itu, satu lagi pemain keturunan Indonesia, Tristan Schenkhuizen, belum mendapatkan kesempatan untuk unjuk gigi.
Gelandang muda berdarah Surabaya-Yogyakarta itu hanya menghiasi bangku cadangan di sepanjang pertandingan.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa persaingan di lini tengah masih sangat ketat, dan Schenkhuizen mungkin harus menunggu lebih lama atau tampil luar biasa di sesi latihan agar bisa dilirik oleh tim pelatih.
BACA JUGA:Lumat Wolves 4-0, Debutan Ini Justru yang Paling Bersinar!
Menariknya, laga berikutnya yang akan dijalani Justin Hubner juga berpotensi jadi ajang unjuk kebolehan para pemain diaspora Indonesia di tanah Eropa.
Pada 31 Agustus mendatang, Fortuna Sittard dijadwalkan akan berhadapan dengan NEC Nijmegen, klub tempat bernaung Calvin Verdonk, pemain belakang yang juga berdarah Indonesia dan telah menjadi langganan starter di timnya.
Pertemuan antara Justin dan Calvin di atas lapangan tentu akan menjadi suguhan spesial bagi para penggemar sepak bola nasional, yang kini semakin aktif mengikuti perkembangan para pemain diaspora.
Bagi Justin Hubner, penampilan penuh di laga kontra NAC Breda jelas menjadi modal penting untuk terus membangun kepercayaan diri dan memperkuat posisinya di skuad utama Fortuna.
BACA JUGA:Klub-Klub Eropa Ogah Lirik Mees Hilgers Usai Bela Timnas Indonesia?
Meski belum berbuah kemenangan, kontribusinya tetap menjadi catatan positif.
Kini, yang perlu dilakukan adalah menjaga konsistensi performa serta meminimalisir pelanggaran tidak perlu agar ia tetap menjadi pilihan utama di setiap pekan.
Para penggemar pun berharap Justin bisa tampil lebih matang dan solid saat menghadapi NEC Nijmegen, sekaligus membuktikan bahwa pemain keturunan Indonesia mampu bersaing di level tertinggi kompetisi Eropa.