Total, Kayleigh sudah mengoleksi 12 trofi utama sepanjang karier profesionalnya, yaitu 3 gelar Eredivisie, 3 Piala Eredivisie, 3 KNVB Cup, dan 3 Piala Super Belanda.
Dengan pencapaian tersebut, ia masuk dalam jajaran pemain paling berprestasi di Belanda dalam usia muda.
Tak heran jika AC Milan, yang tengah memperkuat skuadnya untuk bersaing di Serie A Women dan kompetisi Eropa, sangat tertarik memboyongnya.
Namun, di balik prestasi cemerlangnya, ada sedikit rasa kecewa bagi fans sepak bola Indonesia.
Sebab, meski memiliki darah Indonesia, Kayleigh sudah tidak bisa lagi membela Timnas Putri Indonesia.
Hal ini karena sejak Februari 2022, ia telah membela Timnas Belanda dan mengoleksi lebih dari tiga caps, sesuai aturan FIFA yang membuatnya tak lagi eligible untuk berganti tim nasional.
Meski begitu, banyak penggemar dari Indonesia tetap memberikan dukungan penuh kepadanya.
Media sosial AC Milan Women bahkan dibanjiri komentar dari netizen Indonesia yang bangga atas pencapaiannya.
BACA JUGA:SUDAH JUARA 2 KALI! Tapi Inilah Alasan Marc Klok Tak Mau Tinggalkan Persib!
Nama Kayleigh pun kembali menjadi perbincangan hangat, terutama karena kiprahnya menjadi simbol keberhasilan diaspora Indonesia di pentas internasional.
Bergabungnya Kayleigh ke AC Milan juga dinilai sebagai langkah strategis bagi tim asal Italia itu.
Selain menambah kekuatan lini tengah, Milan juga mendapat keuntungan dari segi branding, mengingat Kayleigh kini membawa sorotan dari Belanda hingga Asia Tenggara.
Ia diharapkan bisa membawa stabilitas dan kreativitas di lini tengah, serta menjadi pemimpin baru di ruang ganti tim Rossonere.
BACA JUGA:Mau Modal Usaha Aman Sampai Rp100 Juta? Simak Rincian KUR Mandiri Terbaru Juli 2025
Dengan kompetisi Serie A Women yang semakin kompetitif, semua pihak kini menantikan bagaimana adaptasi Kayleigh di liga Italia.