Bahkan, ia menyebut target tersebut sebagai langkah awal yang sangat penting untuk memulai transformasi fiskal di Kabupaten Indramayu.
“Jika kita serius dalam menggali potensi yang ada, saya yakin Rp1 triliun bukan sekadar impian, tapi sebuah tantangan yang harus kita hadapi bersama,” kata Imron penuh keyakinan.
Lebih lanjut, ia mendorong agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam pengelolaan PAD memiliki komitmen untuk bekerja lebih progresif.
Setiap OPD, menurutnya, perlu memiliki target yang jelas dan berbasis strategi yang tepat, bukan hanya mengandalkan rutinitas tahunan yang berulang.
BACA JUGA:Rincian Angsuran KUR Mandiri 2025 Plafon 100 Juta Tenor 1 - 3 Tahun, Simak Tips Agar Lolos Pengajuan
“Semangat perubahan harus dimulai dari dalam. Semua OPD harus memiliki mindset yang sama. Jangan menunggu target, tapi kejar dengan strategi yang cerdas,” ujar Imron.
Dengan dorongan tersebut, Fraksi PKB berharap pembahasan KUA-PPAS 2026 dapat menghasilkan kebijakan yang tidak hanya realistis, tetapi juga visioner dan mampu menggugah semangat kemandirian fiskal di daerah.
“Indramayu punya potensi yang luar biasa, dan saatnya kita buktikan dengan angka yang membanggakan. Dengan meningkatkan PAD, kita akan memperkuat ruang fiskal daerah dan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih maksimal,” tutup Imron.