
"Lalu, ada debitur KUR yang pada saat menerima kreditnya, ternyata pernah atau sedang menerima kredit dari yang lainnya," Ujar Yulius, dikutip dari The Marketeers.
Walaupun itu sudah menjadi temuan yang lama, ternyata fakta dari para peminjam KUR yang membeli di luar kebutuhan usaha, bisa membuat ekonomi jadi lesu.
Karena mereka para debitur tidak memutarkan roda ekonomi dalam konteks usaha, yang nanti bisa memiliki dampak signifikan dalam pertumbuhan ekonomi.
Jadi, dengan menggunakan pinjaman KUR dengan menerima kredit lain atau mengajukan agunan tambahan, untuk membeli kendaraan dan renovasi rumah, adalah hal yang tidak benar.
Karena dana pinjaman dari KUR itu dikhususkan bagi sektor usaha, bukan konsumsi pribadi yang jauh diluar tujuan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat.