
Bedug tersebut terbuat dari kayu meranti merah berusia tiga ratus tahun, bahan yang berasal dari Kalimantan Timur.
Suara bedug yang menggema lantang mengingatkan kita pada tradisi dan nilai-nilai kemerdekaan yang abadi.
Detil arsitektur ini bukan hanya menambah keunikan, tetapi juga menyimbolkan kebebasan dan identitas budaya yang terus hidup.
Pesan kemerdekaan, toleransi, dan kerukunan terpatri dalam setiap sudut bangunan, menyatu dengan semangat masa lalu dan kini.
Para pengunjung pun merasakan getaran sejarah yang menghubungkan perjalanan bangsa menuju kemerdekaan dengan penuh inspirasi.
Masjid Istiqlal tetap berdiri sebagai ikon sejarah yang mengajarkan arti sejati kebebasan dan persatuan bagi seluruh Indonesia.