RADARINDRAMAYU.ID - Pergantian pelatih secara tiba-tiba di tengah berjalannya laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, membuat para pemain harus menghadapi situasi baru.
Termasuk, penjaga gawang Timnas Indonesa, Maarten Paes. Yang mengatakan bahwa transisi sistem kepelatihan itu sempat menyulitkan dirinya.
Dikatakan oleh Paes, pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, mau tidak mau harus membuat dirinya melakukan kembali yang namanya adaptasi.
Bagi kiper 26 tahun itu, soal pergantian pelatih mengingatkan dia kepada pengalamannya di FC Dallas, yang pernah mengalami hal serupa juga.
BACA JUGA:Ole Romeny Kapan Dinaturalisasi? Jawabannya Pada 8 Februari Akan Disumpah WNI, Patut Dinanti!
Walaupun sempat membuat dirinya sulit, namun Paes kembali mengingat akan yang namanya transisi atau pergantian pelatih yang pernah terjadi pada klubnya.
FC Dallas tercatat sudah seringkali memiliki pelatih yang selalu berganti dalam beberapa musim, bahkan ada yang hanya dalam beberapa bulan saja.
Tercatat, selama Maarten Paes berseragam Dallas sewaktu bergabung pada 7 Juli 2022. Dirinya sudah mengalami pergantian pelatih sebanyak 2 kali transisi.
Sewaktu baru gabung ke Dallas, Paes pernah dilatih oleh Nico Estevez (2 Desember 2021/9 Juni 2024), lalu Peter Luccin (9 Juni 2024/19 November 2024).
Hingga akhirnya, Luccin diganti oleh pelatih anyar yakni Eric Quill sejak 20 November 2024. Artinya sudah 2 kali Paes merasakan dilatih oleh juru taktik yang berbeda.
Nah, dengan melihat pengalaman yang dirasakan sendiri oleh Paes, dia akhirnya menjadi sadar bahwa pergantian pelatih merupakan hal wajar dan lumrah terjadi.
"Saya pernah banyak mengalami situasi seperti ini (pergantian pelatih) di klub (FC Dallas), dan itu pernah menyulitkan saya jiga," Ujar kiper berusia 26 tahun itu.
"Tetapi, ada yang harus disyukuri atas apa yang dia lakukan untuk kami (pelatih lama), dan kemudian terjadi babak baru (pelatih baru)," Tambahnya.
BACA JUGA:Estella Loupatty Striker Indonesia Wanita, Resmi Join Liga Teratas Belgia SV Zulte Waregem!