Salah satu pondasi penting dari kesuksesan ini adalah berdirinya Mohammed VI Football Academy, sebuah proyek ambisius yang didirikan oleh Raja Maroko. Akademi ini bertujuan meningkatkan kualitas sepak bola nasional secara berkelanjutan.
Presiden Federasi Sepak Bola Pantai Gading, Idriss Diallo, menyebut akademi tersebut lebih baik dari Clairefontaine di Prancis, dengan dukungan dana mencapai 10 juta euro per tahun.
Direktur akademi, Nasser Larguet, mengungkap bahwa pembangunan akademi tersebut merupakan jawaban atas lemahnya sistem pelatihan di masa lalu.
Kini, berkat kombinasi pembinaan pemain lokal dan kontribusi pemain keturunan, Maroko sukses mengukir sejarah dan menjadi inspirasi bagi negara lain.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga membuka jalan baru dalam memanfaatkan potensi diaspora untuk kejayaan sepak bola.