RADARINDRAMAYU.ID – Puluhan petani Indramayu yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu, melakukan unjuk rasa di depan kantor ATR/BPN Kabupaten Indramayu. Mereka mendesak pihak tersebut untuk segera mengimplementasikan Reforma Agraria, pada Kamis, 16 Januari 2025.
Damuri, Ketua Serikat Tani Indramayu (STI), menegaskan bahwa STI akan terus berjuang untuk menuntut implementasi reforma agraria di Kabupaten Indramayu, khususnya melalui Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA).
Menurut Damuri, meskipun GTRA telah diwacanakan di Indramayu sejak lama, namun hingga saat ini belum ada realisasi atau implementasi yang signifikan.
Hal ini membuat petani dan masyarakat merasa kecewa, karena GTRA yang seharusnya dapat membantu dalam penataan dan distribusi agraria, tidak berjalan sesuai harapan.
"Kami ingin lebih menegaskan kepada ATR/BPN untuk lebih menegakkan reforma agraria. Wacana terkait GTRA di Indramayu ini tidak pernah ada realisasinya. Tidak pernah berjalan," kata Damuri dalam pernyataannya.
BACA JUGA:Terima Aduan PJU Tidak Nyala, Pemcam Sukagumiwang Gercep Lakukan Perbaikan
Ia juga menyatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh STI akan terus dilanjutkan jika tidak ada respons yang konkret dari ATR/BPN.
"Kami akan terus melakukan aksi ke ATR/BPN ini agar GTRA dijalankan di Indramayu," tambahnya.
Damuri berharap ATR/BPN lebih responsif terhadap tuntutan petani dan masyarakat, serta menjalankan tugas dan fungsinya untuk kepentingan rakyat.
"ATR/BPN harus bekerja untuk rakyat, demi rakyat," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa jika aksi kali ini tidak ditanggapi, STI akan terus melanjutkan aksi hingga tuntutannya dipenuhi.
Sementara itu, tidak satupun perwakilan dari ATR/BPN Indramayu yang keluar menemui massa.
Setelah tidak ditemui, mereka (massa, red) akhirnya bergeser ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu, dan melanjutkan unjuk rasa.
Sesampainya di depan kantor Kejari Indramayu, mereka menuntut agar Kejari Indramayu mampu membongkar mafia kasus korupsi di sektor agraria.
Perwakilan dari Kejari Indramayu yakni Kepala Seksi Intelijen, Arie Prasetyo keluar menumui massa.