Tak hanya itu, Shearer juga menggarisbawahi pentingnya mendatangkan pemain yang bisa mendukung gaya permainan yang ingin diterapkan oleh Amorim.
"Dia harus bisa melepaskan pemain-pemain tersebut dan diberi izin untuk mendatangkan pemain yang dia rasa bisa mendukung sistemnya," tambah Shearer.
Menurutnya, jika Amorim diberi kesempatan untuk melakukan perombakan, ia dapat membangun tim yang lebih kuat dan sesuai dengan visi jangka panjang yang diinginkannya.
Namun, Shearer juga mengingatkan bahwa saat ini Manchester United masih sangat jauh dari kondisi ideal.
BACA JUGA:Jay Idzes, Kapten Timnas Indonesia, Ingin Beri Sumbangsih Besar untuk Tanah Air
Tim ini harus bekerja keras untuk memperbaiki kualitas permainan, baik dari segi teknik maupun mentalitas pemain, jika mereka ingin kembali bersaing di papan atas Premier League.
Masalah Utama Manchester United
Kekalahan dari Wolverhampton semakin memperburuk citra Manchester United yang sudah lama dilanda masalah.
Sejak pergantian manajer dari Ole Gunnar Solskjaer ke Erik ten Hag, tim ini tidak bisa menemukan konsistensi permainan.
Beberapa pemain unggulan pun belum menunjukkan performa terbaiknya, yang semakin memperburuk situasi.
BACA JUGA:Bermain di Serie A, Jay Idzes Sebut Temukan Tempat Sempurna untuk Berkembang, Karena Ini Alasannya!
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi United adalah kelemahan lini pertahanan dan ketidakmampuan mencetak gol meskipun memiliki banyak peluang.
Hal ini menjadi sorotan utama dalam setiap kekalahan yang dialami, termasuk dalam pertandingan melawan Wolverhampton.
Jika masalah ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin Manchester United akan kesulitan untuk meraih posisi empat besar, yang menjadi target utama mereka di setiap musim.
Lebih jauh lagi, ketergantungan terhadap beberapa pemain bintang yang tidak selalu tampil konsisten semakin menunjukkan bahwa tim ini membutuhkan perombakan besar.
Dalam beberapa musim terakhir, United sudah berulang kali mengubah komposisi skuat mereka, namun masalah klasik seperti lemahnya pertahanan dan ketidakmampuan dalam mengambil kesempatan masih terus terjadi.