Sejak awal musim, pemain berusia 24 tahun ini hanya mencatatkan total enam penampilan dengan durasi 277 menit bermain.
Dari jumlah tersebut, ia hanya tampil dua kali sebagai starter dan satu kali bermain penuh. Sebagian besar, ia lebih sering turun sebagai pemain pengganti.
Selain itu, keputusan Madura United juga dipengaruhi oleh kebijakan regulasi pemain asing. Liga Indonesia hanya memperbolehkan setiap tim mendaftarkan enam pemain asing.
Slot tersebut sudah diisi oleh nama-nama seperti Dida, Pedro Monteiro, Jordy Wehrmann, Iran Junior, Lulinha, dan Maxuel Silva.
Dengan kontribusi Rontini yang dinilai minim, perekrutan dirinya dianggap kurang efektif untuk kebutuhan tim.
"Pemain dengan kontribusi yang minim atau bahkan nyaris tidak berkontribusi sama sekali pasti akan kami evaluasi, dan solusi terbaik akan diambil untuk kepentingan tim," tambah Umar.
Keputusan ini juga mengingatkan publik pada kasus serupa yang terjadi di dunia sepak bola internasional.
Banyak yang membandingkan kasus Rontini dengan kejadian pada Piala Dunia 2002, ketika klub Serie A, Perugia, memutus kontrak pemain Korea Selatan, Ahn Jung-hwan, setelah ia mencetak gol penentu kemenangan melawan Italia.
Meski demikian, Madura United bersikeras bahwa keputusan ini semata-mata diambil berdasarkan kebutuhan tim.
Dengan fokus pada evaluasi paruh musim, klub berharap dapat meningkatkan performa dan soliditas mereka di sisa musim kompetisi.