Langkah Eliano ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga Reijnders dan semakin menunjukkan kedekatan mereka dengan Indonesia.
Bagi Tijjani, adiknya yang bergabung dengan Timnas Indonesia semakin memperkuat ikatan keluarga mereka dengan tanah air ibunya.
Meskipun berbeda jalur, hubungan antara Tijjani dan Eliano tetap erat, dan keduanya saling mendukung dalam perjalanan karier masing-masing.
Menghargai Warisan Budaya melalui Sepak Bola
Bagi Tijjani, sepak bola bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga tentang cara untuk menghargai dan merayakan keberagaman budaya yang ada dalam dirinya.
Keterikatan dengan Indonesia melalui ibu dan Maluku, serta dengan Belanda melalui ayah, menjadikan Tijjani seorang pribadi yang bangga dengan akar budayanya.
Sepak bola menjadi sarana bagi Tijjani untuk menyampaikan pesan penting bahwa identitas budaya yang berbeda bisa saling melengkapi dan menciptakan kekuatan yang luar biasa.
Sebagai seorang atlet internasional, Tijjani selalu berusaha untuk membanggakan kedua budayanya. "Budaya Indonesia mengajarkan pentingnya bangga atas setiap pencapaian," katanya dalam wawancara tersebut.
Bagi Tijjani, pencapaian dalam karier sepak bola adalah hasil dari kerja keras dan penghormatan terhadap nilai-nilai yang diajarkan oleh kedua budaya tersebut.
Kisah Inspiratif untuk Generasi Muda
Kisah Tijjani dan Eliano Reijnders merupakan contoh nyata bahwa identitas budaya tidak harus dipisahkan oleh batas negara.
Meskipun Tijjani membela Belanda, dan Eliano Indonesia, keduanya tetap memiliki akar yang sama dari sisi keluarga.
Ini adalah kisah yang menginspirasi generasi muda Indonesia, khususnya mereka yang memiliki latar belakang keluarga yang beragam, untuk bangga dengan warisan budaya mereka dan terus mengejar impian tanpa rasa takut terhadap perbedaan.