RADARINDRAMAYU.ID - Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap tagar "Shin Tae-yong out" dan "Erick Thohir out" yang ramai di media sosial pasca kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.
Menurut Sumardji, kritik yang tidak konstruktif seperti itu sangat disayangkan, apalagi mengingat upaya yang telah dilakukan baik oleh pelatih Shin Tae-yong maupun Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Sejak Timnas Indonesia gagal melangkah ke babak semifinal Piala AFF 2024, suara-suara sumbang mulai bermunculan di media sosial, terutama di platform X.
Banyak netizen melayangkan kritik dengan menyerukan tagar-tagar tersebut, seolah-olah menyalahkan Shin Tae-yong dan Erick Thohir atas kegagalan Timnas Garuda.
BACA JUGA:Apa yang Membuat PSSI Masih Ragu Naturalisasi Mauro Zijlstra Padahal Sudah Masuk dalam List?
Menanggapi hal ini, Sumardji menganggap respons tersebut tidak masuk akal. "Ya, kalau minta tanggapan saya soal tagar Shin Tae-yong out dan Pak Ketua Umum PSSI out, ini sangat disayangkan dan sangat ngawur kalau menurut saya," ungkap Sumardji.
Ia menambahkan, kritik seperti ini tidak mencerminkan pemahaman terhadap apa yang sudah dicapai sejauh ini.
"Kenapa? Karena satu, kita ini sudah ada di jalur atau trek yang benar. Pak Ketum sudah mati-matian membuat PSSI bisa melangkah jauh seperti sekarang ini," lanjutnya.
Sumardji menjelaskan bahwa kegagalan di Piala AFF 2024 seharusnya tidak dijadikan dasar untuk menilai kinerja Shin Tae-yong maupun Erick Thohir secara keseluruhan.
BACA JUGA:Roberto Mancini Ungkapkan Penyesalan Tinggalkan Timnas Italia, Dibutakan oleh Uang?
Ia menekankan bahwa fokus utama Timnas Indonesia saat ini adalah pada proses kaderisasi dan regenerasi pemain muda, yang menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sepak bola nasional.
"Shin Tae-yong juga demikian. Dia sudah bisa meletakkan dasar dan membawa kita ke jalur yang benar dengan berbagai macam prestasi yang sudah ada," ujar Sumardji.
Dalam ajang Piala AFF 2024, Timnas Indonesia memang mengandalkan banyak pemain muda sebagai bagian dari strategi pengembangan bakat untuk masa depan.
Hasilnya, Indonesia harus puas finis di posisi ketiga klasemen akhir Grup B setelah kalah bersaing dengan Vietnam dan Filipina.