Menurutnya kinerja tersebut bisa jadi acuan FAM untuk menggaet pemain yang memiliki darah Malaysia di negara lain, khususnya Eropa.
Ariffin juga mencatat bahwa di Malaysia ada sosok Tunku Ismail Sultan Ibrahim, bos klub Johor Darul Tazim, yang memiliki potensi untuk menjadi sosok serupa dengan Erick Thohir dalam menarik pemain keturunan.
"Mereka bermain bukan hanya sekedar lambang di dada, tapi hal-hal sampingannya perlu seperti ketidakseimbangan. Saya yakin di bawah Tunku Ismail Sultan Ibrahim segala perlengkapan dalam kondisi terbaik. Mungkin sebelumnya banyak kekurangan," ungkap Ariffin.
Saat ini, Timnas Malaysia telah memiliki sejumlah pemain naturalisasi, baik yang memiliki keturunan Malaysia maupun yang pindah kewarganegaraan setelah tinggal lebih dari lima tahun di negara lain.
Namun, FAM masih ingin terus mencari pemain-pemain keturunan lainnya untuk memperkuat skuad mereka dan meningkatkan pamor tim di lapangan hijau.
Dengan memperhatikan langkah-langkah yang telah diambil oleh PSSI, Malaysia kini melihat pentingnya pendekatan yang lebih serius dalam memanfaatkan potensi pemain keturunan demi meningkatkan kualitas sepak bola mereka di masa depan. (*)