RADARINDRAMAYU.ID - Salah satu pengamat sepakbola kritik Shin Tae-yong yang hanya bisa andalkan pemain diaspora (naturalisasi).
Kesit B. Handoyo salah satu pengamat sepakbola memberikan kritik tajam terkait performa Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Menurutnya, kegagalan skuad Garuda di Piala AFF 2024 menjadi cerminan nyata bahwa Shin hanya bisa tampil optimal jika didukung pemain diaspora yang memiliki kualitas di atas rata-rata.
"Ketika strategi dan taktik tak berjalan tanpa kualitas pemain, mutu pelatih akan terlihat. Tanpa pemain diaspora yang didatangkan PSSI, STY tidak bisa apa-apa," tegas Kesit.
BACA JUGA:Netizen Geram Usai Erick Thohir Akan Evaluasi Shin Tae-yong Usai Gagal Bawa Timnas di Piala AFF
Pernyataan ini memancing perdebatan di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air, terutama setelah Indonesia gagal melaju dari fase grup usai takluk 0-1 dari Filipina pada laga pamungkas Grup B.
Kegagalan ini menambah catatan pahit perjalanan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF, di mana mereka belum pernah sekalipun membawa pulang trofi sejak pertama kali digelar pada 1996.
Ketua umum PSSI Erick Thohir juga memberikan sikapnya terkait hasil buruk yang diperoleh timnas Indonesia.
Erick menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap seluruh pihak, termasuk pelatih kepala Shin Tae-yong.
BACA JUGA:Buntut Hasil Negatif di Piala AFF, Tagar STY Out dan Erick Out Viral di Media Sosial Gara-gara Ulah Buzzer
"Target kita terbaik. Dengan kualitas pelatih dan pemain hari ini, seharusnya kita bisa paling tidak tembus semifinal," ujar Erick dalam keterangannya.
Ia juga menyoroti bagaimana sebenarnya Indonesia memiliki peluang besar untuk lolos ke semifinal. Namun, inkonsistensi permainan menjadi penghalang utama.
Kekalahan dari Filipina dan kegagalan memaksimalkan laga melawan Myanmar serta Laos dianggap sebagai penyebab utama tersingkirnya Indonesia dari persaingan.
"Jika kita tidak berhasil menang, paling tidak kita sudah berikan yang terbaik dan berjuang maksimal," tambah Erick.
BACA JUGA:Thom Haye Bingung Dicemooh Mantan Klubnya, Usai SC Heerenveen Digulingkan Almere City 'Saya Tidak Mengerti'
Namun, ia menekankan bahwa perjuangan saja tidak cukup. Perlu ada evaluasi mendalam untuk mencari tahu apa yang salah, baik dari segi taktik, mentalitas pemain, hingga pembinaan jangka panjang.
Erick menegaskan bahwa evaluasi tidak hanya akan dilakukan kepada Shin Tae-yong, tetapi juga kepada jajaran pelatih lainnya. Ia ingin memastikan bahwa semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas hasil buruk ini.
"Shin Tae-yong pasti dievaluasi. Coach Nova dievaluasi, coach Indra dievaluasi. Di kontraknya ada kok, semua pelatih wajib dievaluasi," ujar Erick.
Evaluasi ini, lanjut Erick, bertujuan untuk membangun tim yang lebih baik di masa depan. Ia juga menegaskan bahwa evaluasi ini tidak bertujuan untuk mencari kambing hitam, melainkan untuk memperbaiki sistem secara keseluruhan.
BACA JUGA:Pelatih FC Copenhagen Ingin Pertahankan Kevin Diks! Ternyata Bisa Perpanjang Kontrak Kevin Diks Jika...
"Evaluasi semua, gak mau ada salah-salahan. Kita akan evaluasi menyeluruh," tegasnya.
Erick Thohir menyebut bahwa selain mengevaluasi pelatih, fokus PSSI ke depan adalah memperbaiki pembinaan pemain muda.
Menurutnya, kualitas pemain lokal harus ditingkatkan agar tidak terlalu bergantung pada pemain diaspora.
"Kita harus perbaiki sistem dari akar. Pembinaan pemain muda harus lebih terarah dan konsisten, agar ke depan kita punya pemain lokal yang bisa bersaing di level internasional," kata Erick.