
"Itu merupakan keuntungan bagi pelatih Kim Sang-sik dan timnya untuk bisa meraih kemenangan, sehingga melaju jauh di turnamen. Sekaligus setengah balas dendam atas kekalahan di ketiga pertandingan terakhir," imbuhnya.
BACA JUGA:Rizky Ridho Mantapkan Niat, Tunangan dengan Sang Pujaan Hati Berlangsung Khidmat, Banjir Pujian!
Selain itu, bagaikan pisau bermata dua, di sisi lainnya Vietnam juga harus menanggung risiko yang besar jika kalah.
“Namun, keuntungan tersebut juga memiliki risiko yang sangat besar jika kita secara tidak sengaja mendapatkan hasil yang buruk,” terang Media Vietnam tersebut.
Mereka menganggap bahwa kalah atas Indonesia yang berisikan pemain naturalisasi pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia masih dapat dimaklumi.
Tapi berbeda dengan itu, di mana di Piala AFF 2024 ini, Indonesia menggunakan pemain U-22 yang mana tentu tidak sekuat pemain senior.
BACA JUGA:Ambisi Erick Thohir untuk Indonesia Lolos Piala Dunia, Naturalisasi Ole Romeny Adalah Kunci!
“Kalah dari Timnas Indonesia yang beranggotakan pemain naturalisasi keturunan memang bisa dimaklumi. Tapi bagaimana menjelaskan kekalahan dari tim U-22 mereka?" imbuh mereka.
Oleh karena itu, dalam ASEAN Cup 2024 ini, Timnas Vietnam dituntut tidak boleh kalah atas Indonesia.
Karena hal tersebut bisa menjad9i mimpi buruk dan The Golden Star Warrior harus berada di bawah bayang-bayang Garuda.
"Hal itu bisa menenggelamkan harga diri sepak bola Vietnam, dan bisa membayangi timnas kita jika nanti bertemu kembali dengan Indonesia," tulis Soha.vn.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Minta Percepat Izin Rafael Struick Agar Bisa Bermain Lebih Awal 'Upayakan Lebih Cepat'
Sama seperti sebelumnya di mana Vietnam pada waktu itu berada di bawah bayang-bayang rivalnya, yaitu Thailand.