Indonesia, yang menonjol dalam regenerasi pemain muda, telah membuktikan bahwa memberi kepercayaan kepada pemain U-22 dapat membawa hasil positif.
Strategi ini juga mencerminkan fokus yang lebih besar pada pengembangan jangka panjang dibandingkan hasil instan, sesuatu yang kini mulai diadopsi oleh negara-negara tetangga.
Namun, tantangan besar menanti skuad muda Laos di Piala AFF 2024. Meski memiliki energi dan semangat tinggi, minimnya pengalaman bertanding di tingkat senior bisa menjadi hambatan.
Menghadapi tim-tim dengan kombinasi pemain senior dan muda, Laos perlu menunjukkan keberanian dan strategi yang matang untuk bersaing.
Di sisi lain, langkah ini juga memberikan sinyal positif bagi perkembangan sepak bola di Asia Tenggara. Regenerasi pemain dan fokus pada talenta muda menjadi elemen penting dalam meningkatkan kualitas sepak bola kawasan.
Jika strategi ini berhasil, Laos bisa menjadi contoh lain dari keberhasilan pendekatan berbasis pembinaan usia muda di kancah ASEAN.
Piala AFF 2024 dipastikan akan menjadi ajang yang menarik untuk melihat bagaimana skuad muda Laos mampu bersaing.