RADARINDRAMAYU.ID - Manajer Timnas Arab Saudi, Hussein Al-Sadiq, telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya menyusul kekalahan mengejutkan timnya dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kekalahan dengan skor 2-0 ini tak hanya mengguncang dunia sepak bola Asia, tetapi juga membawa implikasi besar bagi peluang Saudi untuk melaju ke babak selanjutnya.
Keputusan ini diambil hanya sepekan setelah hasil buruk tersebut, yang semakin menekan peluang Arab Saudi dalam persaingan grup. Kondisi ini mencerminkan krisis internal yang tampaknya telah membayangi tim nasional negara tersebut.
Kekalahan yang Mengubah Segalanya
Arab Saudi dikenal sebagai salah satu tim raksasa di Asia, namun kekalahan dari Indonesia, yang memiliki peringkat FIFA lebih rendah, menjadi momen yang mengejutkan.
Kritik keras pun bermunculan, baik dari penggemar maupun media lokal, yang menyoroti taktik dan kinerja tim di bawah kepemimpinan Hussein Al-Sadiq.
Bagi Timnas Indonesia, kemenangan ini adalah pencapaian luar biasa. Di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong, skuad Garuda menunjukkan peningkatan performa yang signifikan, membuktikan bahwa mereka kini layak diperhitungkan di level Asia.
Alasan Mundurnya Hussein Al-Sadiq
Hussein Al-Sadiq disebut-sebut memikul beban besar akibat ekspektasi tinggi dari para pendukung Arab Saudi. Kekalahan melawan Indonesia dianggap sebagai puncak dari rangkaian hasil yang kurang memuaskan.
Para pengamat juga menilai bahwa strategi Al-Sadiq kurang fleksibel dan tidak mampu menghadapi tekanan dari tim lawan yang tampil lebih agresif.
Mundurnya Hussein Al-Sadiq memberikan sinyal bahwa ada permasalahan mendalam di tubuh Timnas Arab Saudi, baik dari sisi manajemen maupun koordinasi tim.
Dampak Pengunduran Diri untuk Arab Saudi
Dengan situasi yang semakin sulit, Arab Saudi kini menghadapi tantangan besar. Mereka harus mencari pengganti Al-Sadiq dengan cepat untuk memastikan perjalanan mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 tetap berlanjut.
Meski Arab Saudi masih memiliki peluang untuk bangkit, perubahan manajerial di tengah kompetisi dapat memengaruhi stabilitas tim.
Dalam sejarah sepak bola, pergantian pelatih atau manajer sering kali menimbulkan dampak positif maupun negatif, tergantung pada kemampuan pengganti untuk mengembalikan kepercayaan tim.