Beberapa nama yang muncul dalam rencana ini adalah Josh Brownhill dan Wan Kuzain, yang diharapkan dapat memperkuat Harimau Malaya di masa mendatang.
"Kita mungkin akan lebih baik daripada apa yang dilakukan oleh Erick Thohir," tambah Datuk Kamarul dengan penuh optimisme.
Ia menekankan bahwa perubahan ini tidak hanya soal restrukturisasi, tetapi juga visi jangka panjang untuk membawa Malaysia kembali bersaing di level tertinggi.
Namun, langkah ambisius ini tidak lepas dari kritik, terutama dari netizen Indonesia. Banyak yang menyindir obsesi Malaysia terhadap Timnas Indonesia hingga ke tingkat manajemen.
BACA JUGA:Maarten Paes Akui Tak Keberatan Jika Emil Audero Gabung dengan Timnas Indonesia, 'Akan Saya Sambut'
Beberapa komentar sinis menyebut bahwa Malaysia terlalu fokus membandingkan diri dengan Indonesia daripada mengembangkan sistem mereka sendiri.
Di sisi lain, Tunku Ismail sebagai salah satu tokoh kunci dalam pertemuan tersebut, diharapkan membawa perspektif baru bagi FAM. Dukungan dari kalangan elite olahraga Malaysia diyakini akan mempercepat implementasi proyek ini.
Sebagai catatan, revolusi besar yang akan diumumkan pada Desember ini bukan hanya soal struktur tim nasional, tetapi juga pembaruan sistem pengelolaan sepak bola secara keseluruhan.