RADARINDRAMAYU.ID - Mantan penyerang Timnas Indonesia, Mustaqim, menyoroti kekurangan lini penyerang bagi Timnas Indonesia jelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menurutnya, sektor depan menjadi titik lemah yang harus segera diatasi. Mustaqim mengungkapkan harapannya agar naturalisasi pemain Belanda berdarah Indonesia, Ole Romeny, bisa menjadi solusi.
"Kekurangan Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat ini di posisi penyerang. Semoga Ole Romeny jadi solusi lini depan Timnas Indonesia," ujar Mustaqim saat diwawancarai.
Proses naturalisasi Ole Romeny menjadi sorotan Mustaqim. Ia menganggap waktu yang tersedia sangat mepet, mengingat putaran ketiga kualifikasi sudah di depan mata.
BACA JUGA:Jarang Diekspos Media! Padahal Pemain Ini Selalu Jadi Pemain yang Paling Konsisten! Siapakah Dia?
Meski demikian, ia memahami bahwa proses ini tidak mudah dan membutuhkan waktu.
"Sebenarnya naturalisasi Ole Romeny agak terlambat. Apalagi fase putaran mendekati akhir. Tapi, tidak ada yang perlu disalahkan karena proses ini butuh waktu dan melibatkan banyak pihak. Terutama pendekatan dari PSSI untuk kesediaan si pemain jadi WNI," jelas Mustaqim.
Ia menilai bahwa PSSI sebenarnya telah bekerja keras untuk mempercepat naturalisasi pemain diaspora. Sebagai contoh, ia menyebut naturalisasi Kevin Diks yang berlangsung cukup cepat, sehingga masih ada harapan bahwa Ole Romeny juga bisa menyusul.
"PSSI sering bikin kejutan dalam proses naturalisasi pemain diaspora. Terakhir, proses Kevin Diks yang sangat cepat. Ada kemungkinan proses Ole Romeny juga akan dikebut. Apalagi pemerintah sangat mendukung kebijakan PSSI ini," tambahnya.
BACA JUGA:Ada 5 Negara ASEAN yang Pernah Lolos ke Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia, Berikut Capaiannya Masing-masing!
kehadiran Ole Romeny sangat dinantikan karena tipe permainannya yang bisa mengisi posisi penyerang tengah atau box-to-box striker, sebuah posisi yang belum dimaksimalkan di Timnas Indonesia.
Ia menyebut nama Ragnar Oratmangoen sebagai salah satu contoh pemain yang lebih cocok berperan sebagai penyerang sayap.
"Ragnar Oratmangoen bukan tipe striker box to box di kotak penalti. Dia lebih sebagai penyerang sayap. Kehadiran Ole Romeny jawaban kekurangan di Timnas Indonesia," ulas Mustaqim.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, Timnas Indonesia terlihat kesulitan mencetak gol dari skema permainan terbuka.
BACA JUGA:Marselino Abaikan Teguran Shin Tae-yong Saat Laga Lawan Arab Saudi, 'Saya Percaya Diri Dapat 2 Gol'
Hal ini disebabkan oleh absennya striker murni yang mampu menjadi target man di kotak penalti lawan. Ole Romeny, dengan kemampuan mencetak golnya yang teruji di liga Eropa, dianggap sebagai jawaban untuk permasalahan tersebut.
Ia menyadari bahwa dengan sisa waktu empat hari sebelum pertandingan, menyelesaikan proses naturalisasi akan menjadi tantangan besar. Namun, ia tak sepenuhnya pesimis mengingat kecepatan kerja PSSI selama ini.
"Sisa waktu empat hari, rasanya kok sulit proses naturalisasi Ole Romeny bisa selesai. Tapi, kita tak tahu juga. Selama ini PSSI gercepnya luar biasa," katanya.
Mustaqim juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, agar proses ini dapat berjalan lancar.
Semakin cepat Romeny bergabung, semakin baik untuk persiapan Timnas Indonesia menghadapi laga berat di babak kualifikasi berikutnya.
BACA JUGA:Bukan Prioritas? Respons Miliano Jonathans Soal Peluang Gabung Timnas Indonesia, 'Ingin Fokus Dulu di Vitesse'
Mustaqim tak lupa mengingatkan bahwa terlepas dari proses naturalisasi, pembinaan pemain lokal juga harus menjadi prioritas.
Adanya kombinasi pemain naturalisasi dan lokal yang solid, Timnas Indonesia diharapkan mampu berbicara banyak di pentas internasional.
"Kita berharap Ole Romeny bisa cepat bergabung, tapi ke depan, pembinaan pemain lokal juga harus terus digalakkan. Ini investasi jangka panjang untuk sepak bola Indonesia," tutup Mustaqim.