Media Vietnam Pasang Badan untuk Indonesia, Warga Belanda Protes Program Naturalisasi Indo: 'Pencuri Bakat'

Sabtu 23-11-2024,14:40 WIB
Reporter : R Herdi Dwitama
Editor : R Herdi Dwitama

RADARINDRAMAYU.ID – Media Vietnam pasang badan untuk Indonesia saat dilaporkan warga Belanda soal pemain naturalisasi.

Seperti yang kita ketahui bahwa Timnas Indonesia senior yang sekarang hampir semuanya berisi pemain naturalisasi yang berasal dari Belanda.

Program naturalisasi Timnas Indonesia yang berada di bawah binaan Shin Tae-yong ini ternyata menerima kritikan dari warga Belanda.

Meskipiun program ini berjalan mulus untuk Timnas Indonesia sendiri, buktinya bahwa Indonesia kini berhasil mencapai ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan menargetkan lolos Piala Dunia.

BACA JUGA:Saking Ikoniknya Gol Marceng, Versi Mainan Bangku Tempat Selebrasi Marselino Dijual Online, Tertarik Beli?

BACA JUGA:Timnas Indonesia Cetak Rekor Lainnya di Era Shin Tae-yong, Sang Pelatih Justru Merasa Tertekan, Kenapa?

Namun, bagi beberapa orang yang tidak sependapat, hal ini membuat pemain lokal menjadi tersingkir.

Meskipun ada kontroversi, program naturalisasi jelas membawa Timnas Indonesia semakin dekat dengan Piala Dunia. 

Di tengah kegembiraan tim usai mengalahkan Arab Suadi, salah satu media Vietnam pasang badan untuk Indonesia saat menyebutkan Masyarakat Belanda yang  protes program naturalisasi Indonesia.

Proteste tersebut lebih berkaitan dengan Timnas Indonesia, yang saat ini terdiri dari banyak pemain naturalisasi yang dilahirkan di Belanda.

BACA JUGA:AMBISIUS! Ketua Umum PSSI Erick Thohir Targetkan Indonesia Tempati Posisi 50 Besar di Ranking FIFA

BACA JUGA:Kondisi Makin Membaik, Kevin Diks Ceritakan Rasa Cintanya Terhadap Indonesia, Tak Sabar Bela Timnas Lagi?

Bisa menjadi tidak adil dalam pertandingan jika pemain naturalisasi tersebut dinilai. 

Media Vietnam memberi contoh ketika Timnas Indonesia, yang memiliki banyak pemain naturalisasi dari Eropa, berhadapan dengan tim Asia Tenggara di Piala AFF. 

Tentu saja, masyarakat Belanda dan media Vietnam menganggap hal itu tidak adil. 

Kategori :