RADARINDRAMAYU.ID - Upaya mendatangkan pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia, khususnya di posisi striker, bukanlah tugas yang mudah.
Kendala yang dihadapi tidak hanya menyangkut kualitas pemain, tetapi juga aspek administratif dan regulasi.
Meski demikian, PSSI terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan ini demi memperbaiki performa lini depan Garuda di kancah internasional.
Pemain Keturunan: Solusi yang Tidak Mudah
Kekurangan pemain lokal di posisi striker menjadi salah satu perhatian utama PSSI.
BACA JUGA:Sudah Membaik! Begini Kondisi Terkini Kevin Diks Pasca Cedera Saat Bela Timnas Indonesia VS Jepang
Banyak pemain keturunan yang memiliki kemampuan luar biasa, tetapi proses mendatangkan mereka sering kali tidak berjalan mulus. Selain itu, tidak semua pemain keturunan bersedia membela Timnas Indonesia.
"Proses mencari pemain di posisi striker memang tidak gampang," ungkap Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI.
Beberapa pemain yang diincar bahkan menolak bergabung karena alasan pribadi atau lebih memilih membela negara tempat mereka tumbuh dan berkembang.
Kasus Mauresmo Hinoke
Salah satu contoh kasus yang menarik perhatian adalah Mauresmo Hinoke. Pemain muda ini dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi striker andalan Timnas Indonesia di masa depan.
BACA JUGA:Sukses Bekuk Borneo FC, Bojan Hodak Sebut Kemenangan Penting Persib Bandung
Namun, proses naturalisasinya terhambat karena aturan kewarganegaraan yang ketat.
"Ternyata buyutnya yang merupakan orang Indonesia tidak memenuhi syarat kewarganegaraan," ujar Arya. Padahal, Hinoke sangat bersemangat untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Para pengamat teknis juga menilai bahwa Hinoke memiliki bakat yang luar biasa dan dapat menjadi pemain bintang di masa depan jika diberikan kesempatan.