RADARINDRAMAYU.ID - Kembali Konfederasi Sepakbola Asia atau AFC seolah-olah mengkhianati PSSI, lantaran mengingkari janji.
Pihak federasi Timnas Indonesia sebelumnya pernah melayangkan permintaan seperti menolak wasit Timur Tengah, hal itu juga sudah diutarakan oleh Sekjen Yunus Nusi.
"Kami telah berdiskusi dengan Sekjen AFC, kami menyarankan agar wasit yang memimpin Timnas Indonesia, dengan siapapun lawannya, sebaiknya harus dari regional yang netral," tegas Yunus.
Namun, pihak AFC seakan bebal karena wasit yang memimpin laga Indonesia VS Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, adalah dari wilayah Timur Tengah yaitu Qatar, yang bernama Khamis Al Marri.
BACA JUGA:Kesempatan Curi Poin, Penyerang Andalan Jepang Ayase Ueda Absen Lawan Indonesia! 'Masalah Hamstring'
Nama Khamis Al Marri rupanya familiar bagi fans Garuda, sebab wasit asal Qatar ini pernah tercatat menjadi pengadil laga bagi Indonesia.
Yaitu saat gelaran Piala Asia 2023 lalu, sewaktu Indonesia kena bantai 1-3 oleh Jepang. Kabarnya ia kini kembali menjadi pemimpin lapangan saat Garuda kontra Samurai Biru.
Menariknya, wasit asal negeri sultan ini erat kaitannya dengan kontroversi dan kecurangan, sama halnya seperti wasit sebelumnya saat Indonesia VS Bahrain yaitu Ahmed Al Kaf.
Dipikir-pikir, keduanya tidak ada bedanya, baik Ahmed atau Khamis yang masih satu regional di wilayah Timur Tengah (WAFF), tentu bisa curang saat mengawasi laga Indonesia VS Jepang.
Kilas balik saat Indonesia dikalahkan Jepang yang dipimpin oleh wasit Khamis, dia pernah mengeluarkan keputusan kontroversi saat setelah insiden antara Ayase Uedadengan Jordi Amat.
Karena Amat dianggap melanggar Ueda yang kebetulan ada di kotak terlarang, tak pikir panjang Khamis langsung mengecek VAR untuk melihat potensi penalti, kendati pun terdapat kesengajaan oleh Ueda.
Benar saja, bek Timnas Indonesia ini dijatuhi hukuman pelanggaran setelah wasit Khamis melihat VAR, dan akhirnya penalti jadi hadiah buat Jepang untuk menjebol gawang skuad Garuda.
Tentu keputusan yang sedikit-dikit penalti ini, bisa merugikan salah satu pihak, termasuk Indonesia sewaktu lawan anak asuh Hajime Moriyasu, yang pas dipimpin oleh Khamis Al Marri.