RADARINDRAMAYU.ID - Dato Windsor John salah satu Sekretaris Jenderal AFC minta pertandingan antara Indonesia dan Bahrain bisa berlangsung dengan kondusif, khususnya kepada para suporter timnas Indonesia.
Dia mengingatkan pentingnya menjaga sikap sebagai tuan rumah yang baik, khususnya ketika Indonesia menghadapi laga kandang di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Pesan ini disampaikan secara langsung kepada Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi insiden yang bisa merugikan Indonesia sebagai tuan rumah.
“Sekjen AFC mengharapkan agar PSSI dan suporter timnas Indonesia pada laga kandang di Stadion Gelora Bung Karno dapat menjadi tuan rumah yang baik dan menghindari tindakan yang bisa merugikan timnas Indonesia serta PSSI sebagai penyelenggara,” ujar Yunus Nusi.
BACA JUGA:Arya Sinulingga Konfirmasi Kevin Diks Batal Main Lawan Jepang, Baru Bisa Main Bulan Maret 2025
Dia menambahkan, AFC meminta PSSI memastikan bahwa setiap pertandingan berjalan aman dan kondusif agar tidak ada halangan atau gangguan dari pihak suporter yang bisa berdampak negatif pada performa tim dan reputasi PSSI.
Imbauan dari AFC ini menjadi penting setelah sejumlah insiden dalam pertandingan terakhir, di mana timnas Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Bahrain. Banyak pihak merasa bahwa keputusan wasit Ahmed Al-Kaf pada laga tersebut menguntungkan Bahrain.
Saat pertandingan, Indonesia unggul dengan skor 2-1, tetapi wasit tidak segera meniup peluit akhir meski waktu pertandingan sudah melebihi batas. Hal ini menimbulkan banyak protes, baik dari para pemain maupun suporter Indonesia, yang merasa dirugikan karena keputusan wasit tersebut dinilai tidak adil.
Insiden ini membuat emosi suporter meluap, dan sejumlah tindakan protes pun terlihat di dalam stadion. Beberapa di antaranya dinilai kurang kondusif, seperti aksi teriakan dan protes keras yang dilakukan terhadap wasit dan ofisial pertandingan.
Situasi inilah yang membuat AFC merasa perlu mengingatkan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi pada laga-laga mendatang, terutama di GBK yang akan menjadi tempat berlangsungnya pertandingan penting.
Menurut Yunus Nusi, sebagai tuan rumah, Indonesia harus menunjukkan sikap yang profesional dan sportif, terlepas dari situasi atau hasil pertandingan.
“Bukan hanya untuk menjaga citra kita sebagai tuan rumah, tetapi juga agar suporter kita tidak melakukan tindakan yang berpotensi merugikan timnas,” jelas Yunus.
PSSI juga berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan para suporter memahami pentingnya menjaga ketertiban dan sportifitas, terutama di stadion yang menjadi kebanggaan nasional seperti GBK.
BACA JUGA:Legenda Timnas Indonesia, Rochy Putiray Bandingkan Zamannya dengan Sekarang: 'Beruntung Punya Coach STY'
Suporter Indonesia dikenal sangat antusias dalam mendukung timnas, dan semangat ini diharapkan bisa menjadi motivasi besar bagi pemain di lapangan.
Namun, semangat ini harus tetap terkendali agar tidak sampai merugikan tim sendiri. AFC juga mengingatkan bahwa setiap pelanggaran aturan atau tindakan tidak sportif dari suporter bisa berdampak buruk bagi federasi sepak bola Indonesia.
Risiko seperti denda, sanksi, atau bahkan hukuman larangan bermain di stadion dapat merugikan perjalanan tim di ajang internasional.
Dengan pertandingan krusial yang akan datang, baik PSSI maupun AFC mengharapkan bahwa seluruh suporter dapat memahami dan mematuhi aturan yang ada demi kebaikan timnas Indonesia.
“Kami semua tentu berharap Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia, dan ini perlu didukung dengan cara-cara yang baik, tanpa ada tindakan yang merugikan tim,” kata Yunus Nusi.
Beragam komentar dari netizen pun dilontarkan :