Tijjani, meskipun bermain untuk negara lain, tidak melupakan darah keturunan yang mengalir dalam dirinya. Ia mengungkapkan betapa besarnya dukungan dari suporter Indonesia untuknya.
Keputusan Tijjani untuk membela Belanda berdasarkan garis keturunan ayahnya menunjukkan bagaimana identitas dan latar belakang dapat mempengaruhi pilihan seorang atlet.
Namun, ia juga menunjukkan bahwa ikatan keluarga dan budaya tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas mereka.
Dengan demikian, meski berada di jalur yang berbeda, keduanya tetap mengakui dan menghormati warisan Indonesia yang mengalir dalam darah mereka. (*)