2. Blunder Asnawi Mangkualam dan Shayne Pattynama
Blunder mereka kerap kali membuat pertahanan Indonesia goyah, dan hal ini menjadi celah yang berhasil dimanfaatkan oleh lawan.
Asnawi, yang biasanya tampil agresif dan penuh energi, beberapa kali kehilangan bola di area yang berbahaya, sehingga membuka peluang bagi serangan balik China.
Demikian juga dengan Shayne, yang terkadang kurang sigap dalam menutup pergerakan pemain lawan, khususnya ketika China bermain dengan pressing tinggi.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Kalah 2-1 Lawan China, Erick Thohir: 'Saya Akan Evaluasi'
3. Rizky Ridho dan Thom Haye harus jadi starter
Shin Tae-yong dianggap kurang tepat dalam memilih susunan pemain awal, khususnya dalam hal tidak memasang Rizky Ridho dan Thom Haye sebagai starter.
Rizky Ridho, dengan kemampuan bertahan yang kuat dan permainan yang tenang di lini belakang, semestinya bisa memberikan stabilitas lebih di jantung pertahanan Indonesia.
Ketidakhadirannya sejak awal pertandingan membuat Indonesia kehilangan kreativitas dan kontrol di sektor vital ini.
Kedua pemain ini seharusnya ditempatkan sebagai starter untuk menjaga keseimbangan dan kekuatan tim.
BACA JUGA:Peringkat FIFA Timnas Indonesia Merosot Usai Kalah Lawan China, Turun Peringkat 130!
4. Posisi Calvin Verdonk yang tidak tepat
Keputusan untuk menempatkan Calvin Verdonk, yang dikenal dengan daya jelajah tinggi dan kemampuan menyerang dari sektor sayap, sebagai bek tengah (center-back) adalah hal yang sangat disayangkan.
Verdonk memiliki kemampuan yang lebih cocok untuk posisi bek sayap atau sayap bertahan karena kemampuannya dalam membantu serangan dan memberikan crossing dari sisi lapangan.