RADARINDRAMAYU.ID - Pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, pertandingan Indonesia melawan Bahrain sangat kontoversi terutama pada wasit yang memimpin pertandingan tersebut.
Karena wasit yang memimpin pertandingan Indonesia Vs Bahrain berasal dari Timur Tengah, seperti yang kita tahu mereka yang dari sana memang lah sangat kontroversi.
Lantaran wasit yang bernama Ahmed Al-Kaf berasal dari Oman yang berada di Timur Tengah, dan dirinya memimpin pertandingan Indonesia Vs Bahrain sangat lah abot sebelah.
Bagaimana tidak, lantaran pertandingan menit akhir tambahan waktu bermain Indonesia Vs Bahrain hanya 90+6 menit akan tetapi wasit meniupkan peluit panjang di menit 100.
Hal tersebut yang membuat wasit botak dari Timur Tengah tengah ramai disorot, karena sangat jelas akan kelicikan nya dan sangat kontroversi.
Hingga manajer Timnas Indonesia, yang sekaligus merupakan ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji turut geram.
Demi melindungi Shin Tae-yong agar terhindar dari akumulasi kartu oleh Ahmed Al-Kaf, Sumardji rela pasang badan untuk menyuarakan protes.
Dalam pertandingan yang sangat krusial, Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia sangat geram ingin melakukan protes yang berlebihan namun sudah diwakilkan Sumardji.
hal itu berguna untuk menghalau Shin Tae-yong, menurut Sumardji agar Shin Tae-yong tidak terkena akumulasi kartu dari wasit Timur Tengah Ahmed Al-Kaf.
Sumardji pun menceritakan kronologis yang sebenarnya mengapa dirinya terkena kartu merah, atas keributan yang terjadi dengan wasit Timur Tengah.
Oleh karena itu Sumardji yang di berikan akumulasi kartu merah, oleh Ahmed Al-Kaf karena mewakili protes yang ingin Shin Tae-yong sampaikan. Begini ceritanya mengapa Sumardji diberikan kartu merah.
"Ya, jadi ceritanya begini. Ketika wasit memberikan tambahan waktu enam menit pada babak kedua, saya langsung menyalakan stopwatch di handphone." Ungkap Sumardji