Dengan cuaca yang lebih nyaman, para pemain diaspora diharapkan bisa memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi tim.
Pemain seperti Elkan Baggott dan Witan Sulaeman, yang berkarier di kompetisi Eropa, kemungkinan besar akan bisa bermain dengan lebih lepas dan menunjukkan performa terbaik mereka.
Cuaca yang bersahabat juga akan membantu pemain tetap menjaga konsentrasi dan fokus sepanjang pertandingan.
Cuaca Dukung Stamina dan Performa Optimal
Selain membantu pemain diaspora, cuaca sejuk di Qingdao juga diharapkan mendukung seluruh skuad Timnas Indonesia dalam hal stamina dan performa.
Cuaca panas yang menyengat di Bahrain membuat pemain lebih cepat lelah, dan hal ini berdampak pada kecepatan serta intensitas permainan.
Dengan suhu yang lebih rendah, tim pelatih bisa mengatur strategi yang lebih agresif tanpa harus khawatir pemain kehabisan tenaga di babak kedua.
Dalam kondisi cuaca yang bersahabat, para pemain Timnas Indonesia dapat menjaga kecepatan dan intensitas permainan hingga peluit akhir.
Mereka juga bisa lebih bebas menerapkan taktik yang diinginkan oleh pelatih, tanpa perlu khawatir terkena dehidrasi atau masalah fisik lainnya akibat cuaca panas. Hal ini tentu saja akan menjadi faktor krusial dalam pertandingan berikutnya.