Atmosfer tersebut tidak hanya memberikan energi tambahan bagi Paes, tetapi juga menunjukkan betapa besar kecintaan suporter Indonesia terhadap sepak bola.
BACA JUGA:Hingga Detik Ini, Kevin Diks Ungkap Belum Terima Panggilan PSSI 'Saya Masih Menunggu'
“Saya tidak menyangka bahwa dukungan di stadion bisa sebesar ini. Suasana di Gelora Bung Karno sungguh luar biasa, dan saya merasa terhormat bisa bermain di depan kerumunan yang begitu besar,” kata Paes.
Dukungan tersebut menjadi salah satu faktor yang memotivasi Paes untuk terus tampil optimal di setiap pertandingan bersama Timnas Indonesia.
Ia menyadari bahwa menjadi bagian dari Skuad Garuda bukan hanya soal bermain bola, tetapi juga tentang membawa harapan jutaan penggemar yang setia mendukung tim nasional.
Adaptasi dengan Gaya Bermain di Asia
Sebagai kiper yang sebelumnya bermain di Eropa, Maarten Paes juga perlu beradaptasi dengan gaya permainan di Asia, khususnya di Indonesia.
Sepak bola di Asia memiliki dinamika yang berbeda dengan Eropa, baik dari segi kecepatan, taktik, hingga fisik permainan.
Namun, Paes berhasil beradaptasi dengan baik, terbukti dari kontribusinya yang sangat signifikan di pertandingan penting melawan tim-tim kuat seperti Arab Saudi dan Australia.
Performa gemilangnya di dua pertandingan tersebut membawa Timnas Indonesia meraih hasil imbang yang berharga, yang diharapkan menjadi pijakan penting untuk pencapaian lebih besar di kompetisi internasional.
Dengan kemampuan yang dimilikinya, Paes diharapkan bisa terus menjadi pilar utama di bawah mistar gawang Skuad Garuda.
Dampak Jangka Panjang bagi Timnas Indonesia
Kehadiran Maarten Paes di Timnas Indonesia tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga memiliki implikasi jangka panjang bagi perkembangan sepak bola nasional.
Sosok Paes sebagai pemain naturalisasi yang berpengalaman di level internasional bisa menjadi panutan bagi para pemain muda di Indonesia.