Kendati demikian, PSSI sendiri belum bicara mengenai potensi sanksi yang bakal dijatuhkan kepada Persib Bandung atas adanya kejadian ini.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Dilema! Jordi Amat Belum Pasti Tampil Lawan Bahrain dan China
BACA JUGA:Oknum Suporter Persib Bandung Rusuh, Masuk Lapangan Usai Pertandingan, Steward Jadi Sasaran
Dia hanya menegaskan bahwa tindakan kekerasan dalam sepakbola tidak bisa ditoleranai.
Termasuk kericuhan suporter yang terjadi di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Tidak ada kata tolerir ya untuk kekerasan di dalam lapangan," tandas Arya Sinulingga.
Dia juga meminta tidak ada pembenaran atau alasan yang digunakan sebagai latar belakang terjadinya tindakan itu.
BACA JUGA:Meski Sukses Tekuk Persija 2-0 Tanpa Balas, Pelatih Persib Malah Menyesal
*Alasan apapun enggak usah dipake untuk itu, jadi itu ditegaskan," tegasnya.
Seperti diketahui sejumlah oknum suporter yang hadir di Stadion Si Jalak Harupat terlibat rusuh pasca pertandingan.
Diduga latar belakang kejadian ini adalah dugaan tindakan pelecehan terhadap suporter wanita saat pertandingan AFC Champions League Two di mana Persib Bandung berhadapan dengan Port FC Thailand.
Pasca pertandingan itu, juga terjadi tindakan kekerasan dan intimidasi terhadap seorang Bobotoh di locker room.
BACA JUGA:Ole Romeny Fix Tidak Jadi Naturalisasi, Mauro Zijlstra Jadi Kandidat Kuat!
BACA JUGA:Mauro Zijlstra dan Jairo Riedewald, Manakah Pemain Yang Menjadi Naturalisasi Selanjutnya Bagi Timnas
Kejadian itu, masih dalam proses investigasi internal oleh Manajemen Persib Bandung. Namun belum ada perkembangan lanjutan terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan.