"Saya tidak melihat ada masalah kalau para pemain keturunan dari Malaysia, Filipina, Indonesia mau membela negara mereka," tandasnya.
BACA JUGA:Ratusan Peserta Semarakkan Sepeda Santai di Koramil 1609/Juntinyuat
BACA JUGA:5 Cara Merayu Kucing Untuk Menggunakan Kalung Nama, No. 4 Wajib Diperhatikan!
Kendati demikian, Stephan mengakui bahwa di tengah gelombang pemain naturalisasi memang ada resistensi.
Misalnya muncul pertanyaan bagaimana dengan talenta lokal dan pengembangan sepakbola usia muda.
Hal serupa juga terjadi di Filipina. Kendati demikian ada fakta juga yang tidak boleh dilupakan.
Bahwa para pemain dari luar negeri tersebut datang membawa sesuatu keunggulan. Misalnya kualitas yang lebih baik, latar belakang pendidikan juga lebih unggul.
BACA JUGA:Cabup Indramayu Bambang Hermanto: Putra Indramayu Harus Menjadi Tuan di Negerinya Sendiri
"Kehadiran pemain dari luar ini dapat membantu meningkatkan permainan, ekspektasi dan meningkatkan kualitas secara bersamaan," tegasnya.
Ditegaskan Stephan bahwa mengubah dan memperbaiki sepakbola tidak bisa dilakukan seperti sihir dan selesai dalam satu malam.
Justru kehadiran dari para pemain naturalisasi tersebut akan membantu peningkatan secara lebih signifikan, karena ada sosok yang membersamai mereka langsung.
Seperti diketahui, setelah sempat reda beberapa waktu lalu, persoalan pro dan kontra pemain naturalisasi di Timnas Indonesia kembali menyeruak.
BACA JUGA:Berikut 7 Cara Menjaga Bulu Kucing Agar Tetap Bersih dan Berkilau! No. 2 Jarang Dilakukan!
Riuhnya suara mengenai hal ini, tidak lepas dari euforia dari Timnas Indonesia yang kini berada di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.