Ini menunjukkan bahwa politik, dalam pandangan filsafat Islam, tidak hanya terkait dengan kekuasaan, tetapi juga dengan tanggung jawab moral untuk mengembangkan kemanusiaan.
Dalam konteks yang lebih modern, tokoh seperti Ali Shariati (w. 1977), seorang intelektual Iran, menekankan bahwa politik dalam Islam harus selalu terhubung dengan pembebasan manusia dari penindasan dan ketidakadilan.
Baginya, agama dan politik adalah sarana untuk membebaskan manusia dari berbagai bentuk perbudakan, baik fisik maupun mental.
Politik sebagai aktualitas agama dan kemanusiaan dalam Islam merupakan konsep yang memiliki landasan kuat dalam pemikiran para ulama dan filsuf Islam.
Bagi para pemikir Islam seperti Al-Mawardi, Ibn Khaldun, Al-Ghazali, dan Al-Farabi, politik bukan hanya urusan kekuasaan duniawi, tetapi juga alat untuk mencapai tujuan moral dan spiritual yang lebih tinggi.
Politik harus dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip agama dan digunakan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan umat. Dalam filsafat Islam, politik juga dipandang sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan manusia, yang harus didasari oleh nilai-nilai moral dan etika.
Dengan demikian, politik dalam pandangan Islam adalah bentuk aktualisasi dari ajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan kebaikan bagi seluruh umat manusia.