Makanya federasi mengontrak Roberto Mancini supaya permainan tim lebih solid dan tidak mudah kemasukan gol ketika bermain terbuka.
“Mereka memang tidak banyak meraih kemenangan, tetapi sulit dikalahkan,” tegasnya.
Lalu, apa yang menjadi kelemahan dari Arab Saudi dan bisa dimanfaatkan Timnas Indonesia?
Diungkapkan Bung Binder, dari hasil analisa yang dilakukan, terlihat para pemain Arab Saudi dalam transisi negatif lambat.
BACA JUGA:Segera Perbaiki Ruang Kelas yang Rusak, Bupati Nina Kunjungi SDN Cinini
BACA JUGA:26 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, STY Bawa 4 Kiper, Thom Haye Jaminan Starter?
Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pemain Timnas Indonesia untuk melakukan counter pressing dan serangan balik cepat.
Kemudian saat bertahan jangan melakukan man to man marking terhadap pemain Saudi, karena biasanya ada pemain lain yang muncul dari second line.
“Saya feeling pemain kita akan main rapat dan padat di lini tengah. Jika itu bisa dilakukan, timnas kita bisa mendapatkan minimal 1 poin,” ungkapnya.
Sementara itu, Redaktur Olahraga Radar Indramayu, Abdul Hamid mengungkapkan bahwa harus diakui ada peluang untuk mendapatkan poin, meski sangat berat.
BACA JUGA:Polisi Bekuk Belasan Pengedar OKT, Sita Puluhan Ribu Obat tanpa Izin
BACA JUGA:Dealer Honda Mulia Motor Jatibarang Gelar Donor Darah
“Arab Saudi adalah langganan Piala Dunia. Pelatih juga berpengalaman meski baru menangani Green Falcon. Kalaupun bisa bermain imbang sudah sangat bagus,” tuturnya.
Abdul Hamid menambahkan, Arab Saudi punya kemampuan duel udara yang bagus. Di sepanjang kualifikasi Piala Dunia sudah mencetak 21 gol.